MERCHANT pengguna QRIS terus bertambah. Berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, sudah ada 289.070 merchant pengguna QRIS di Kepri hingga April 2023.
Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah, Taufik Ariesta mengatakan jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun 2022 yang tercatat sebanyak 263 ribu pengguna.
“Sampai Februari 2023 sudah ada sekitar 2 juta transaksi dengan nominal Rp 321 miliar, dan pengguna paling banyak itu merchant usaha mikro,” ungkapnya, Jumat (14/4/2023) di Kantor BI Perwakilan Kepri.
Taufik menjelaskan bahwa manfaat penggunaan QRIS ini yakni untuk menghindari penipuan dengan uang palsu (upal), serta mempermudah transaksi non tunai.
“Jika menggunakan QRIS, maka transaksinya juga tercatat, bisa jadi profiling bagi perbankan. Ini hal positif dari penggunaan QRIS,” ujarnya.
BI Perwakilan Kepri juga mengimbau kepada warga Kepri agar waspada ketika bertransaksi melalui QRIS. Hal ini menyusul atensi terhadap kasus penipuan barcode QRIS di rumah ibadah di Jakarta baru-baru ini.
Kepala BI Perwakilan Kepri, Suryono menegaskan bahwa warga Kepri harus lebih waspada lagi. Ia kemudian mengungkapkan bagaimana caranya mengenali barcode QRIS yang dipalsukan untuk kepentingan pribadi.
Adapun modusnya dengan mengganti barcode QRIS pada kotak amal masjid dengan milik pribadi, sehingga sumbangan jamaah masjid masuk ke rekening pelaku.
“Saat transaksi menggunakan QRIS tolong berhati-hati. Cek dulu nama penerimanya. Kalau tidak sesuai dengan nama masjidnya, maka waspada dan hati-hati,” pungkasnya (leo).