KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Batam, Ardiwinata, turun langsung memandu ke setiap pengunjung Museum Raja Ali Haji, seperti yang terlihat pada Sabtu (26/12) lalu. Ia menjelaskan kepada pengunjung di setiap khazanah yang ada.
“Museum ini menceritakan sejarah Batam dari masa kerajaan hingga masa kini,” ujar Ardi usai mengajak pengunjung berkeliling melihat 14 khazanah yang ada.
Ia mengatakan, total sudah 125 pengunjung yang datang sejak dibuka Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, 18 Desember lalu. Pengunjung yang datang mulai dari warga lokal hingga warga negara asing asal China dan Taiwan.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi untuk berkunjung ke museum,” ujarnya.
Ia berharap, keberadaan museum ini menjadi media pembelajaran bagi masyarakat yang ingin tahu terkait Batam. Sejalan itu, pihaknya terus mengumpulkan koleksi-koleksi yang terus dilakukan pencarian oleh tim cagar budaya.
“Beberapa koleksi memang sedang kita kumpulkan untuk melengkapi museum ini,” ujar Ardi.
Ia mengatakan, koleksi terbaru museum adalah meriam zaman Belanda. Beberapa koleksi lain seperti yang ada di Bulang Lintang masih dilakukan pencarian agar barang-barang peninggalan bersejarah bisa disimpan di museum.
“Kita harapkan masyarakat yang memiliki barang-barang peninggalan sejarah bisa disimpan di museum demi pengetahuan dan sejarah Batam,” ujarnya. (*)