WILAYAH Kelurahan Sadai Kecamatan Bengkong merupakan salahsatu wilayah yang kerap dirundung masalah banjir (tergenang air) disaat hujan datang mengguyur.
Secara geografis sebagian wilayah kelurah Sadai merupakan daerah landai cenderung berbentuk cekungan. Banyak saluran air (drainase) baik yang bersumber dari wilayah Sadai maupun wilayah-wilayah disekitar keluruhan Sadai mengalir melalui wilayah tersebut, sebelum nyampai buangan terakhir yakni ke laut.
Sehingga saat hujan datang, aliran air hujan baik yang melalui saluran air (drainase) atupun yang tidak melalui drainase akan mengalir ke wilayah tersebut dan menyebabkan timbulnya genangan air dimana-mana.
Kondisi ini diperparah lagi dengan kurang memadainya saluran buangan air dari wilayah tersebut ke laut, terutama drainase-drainase yang ada didalam lingkungan perumahan.
Selain drainase buangan airnya relatif berukuran kecil, drainase (parit) dilingkungan pemukiman warga sudah banyak mengalami penyempitan, baik karena abrasi mapun sumbatan sampah yang terbuang kedalam drainase.
Berbagai upaya pun sudah dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Menurut lurah Sadai, Firdaus, saat ini salahsatu solusi yang akan dilakukan oleh pemerintah Kelurahan Sadai, adalah meningkatkan peran serta masyarakat dan kerjasama antar lingkungan di Kelurahan Sadai, terutama wilayah-wilayah yang bersempadan denngan lokasi-lokasi banjir.
“Kita terus berupaya untuk mengatasi masalah ini bersama masyarakat. Saat ini kami bersama LPM Kelurahan dan pengurus lingkungan disekitar sini, Ketua RW 03, RW12 dan Ketua RT 01/ RW 22 lagi mencoba mengurai satu persatu masalahnya” kata Firdaus saat melakukan peninjauan beberapa titik lokasi banjir di wilayah RW 22 Kel. Sadai, Selasa (15/09).
Firdaus menambahkan, dari permasalahan yang ditemui dilapangan dan juga atas masukan dari para pengurus lingkungan di tiga wilayah tersebut diatas, maka disimpulkan ada ruas jalan yang harus dilakukan pemotongan untuk membuat aliran pembuangan air yang baru.
Menurut Firdaus, saat ini Pemerintah Kelurahan Sadai sudah menyurati Bina Marga untuk dapat mengirimkan alat beko amphibinya.
“Sesuai pembicaraan tadi bersama pengurus lingkungan disini dan LPM, ada jalan harus dilkukan pemotongan untuk membuat aluran baru yang bisa menampung beberapa aliran sungai, kiranya dapat di normalisasi” tambah Firdaus.
Sementara itu Ketua RW 03 Sadai, Romi mengatakan kondisi banjir dilingkunganya dan wilayah sekitarnya selain akibat adanya penyempitan beberapa saluran air, juga kurang tertatanya secara baik saluran tersebut.
Romi juga berharap semoga apa yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan bersama masyarakat akan membawa hasil yang lebih baik dalam mengatasi masalah tersebut.
“Ya memang kondisi parit dan saluran airnya sudah tidak memadai dan perlu segera dicarikan solusinya secara bersama-sama. Mudah-mudahan kedepanya akan lebih baik lagi dengan adanya kerjasama antar wilayah-wilayah ini dengan dukungan pihak pemerintah” kata Romi.
Dilain pihak, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Sadai, Hadis Hamzah yang juga terlihat ada dilokasi mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas inisiasi yang diberikan oleh pihak kelurahan dan para pengurus lingkungan terkait penanganan masalah banjir ini.
“Tentunya saya sangat mengapresiasi ide-ide seperti begini dan sangat mendukung. Sebagai lembaga penghubung dan mitra kerja pemerintah kelurahan, LPM akan terus memberikan suport kepada masyarakat dan pemerintah dalam berbagai hal, terutamanya dalam penanganan banjir seperti saat ini” tutur Hadis.
*(Zhr/GoWestId)