REALISASI penarikan uang tunai saat Bulan Puasa hingga menjelang Lebaran meningkat dibanding tahun lalu. Hal ini menunjukkan konsumsi rumah tangga yang selama ini mendorong perekonomian Kepri perlahan-lahan mulai pulih.
“Realisasi penarikan uang tunai Ramadhan/Idul Fitri tahun 2021, telah mencapai 85.7 persen atau sebesar Rp 1,44 triliun, atua sudah lebih tinggi dari realisasi penarikan tahun lalu sebesar Rp 1,17 triliun,” kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri, Musni Hardi, Sabtu (8/5).
Bank Indonesia menilai, perbaikan ekonomi triwulan pertama 2021, terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga, sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dan peningkatan realisasi investasi swasta untuk meningkatkan kapasitas produksi berupa barang modal.
Porsi konsumsi rumah tangga dan pengeluaran modal tetap bruto (PMTB) sama-sama mendukung pemulihan ekonomi Kepri.
Jika konsumsi merujuk pada masyarakat, maka PMTB merujuk pada belanja enam hal, yakni bangunan, mesin dan perlengkapan, kendaraan, peralatan lainnya, CBR dan produk kekayaan intelektual.
Ketika PMTB mengalami kenaikan, maka itu pertanda bahwa investasi naik. Data terakhir BI Perwakilan Kepri menunjukan kontribusi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran mencapai 43,43 persen. Sedangkan konsumsi rumah tangga mencapai 41,93 persen.
Secara total, Perekonomian Kepri terus menunjukkan statistik pemulihan. Pada triwulan pertama 2021, BI Perwakilan Kepri mencatat pertumbuhan perekonomian Kepri berada di angka -1,19 persen. Persentase tersebut lebih baik dari triwulan keempat 2020 sebesar -4,46 persen.
*(rky/GoWest)