Hubungi kami di

Bintan

Limbah Minyak Hitam Kembali Cemari Perairan Bintan

Terbit

|

Ilustrasi, limbah minyak Hitam. © Mongabay Indonesia. Disediakan oleh GoWest.ID

LIMBAH minyak hitam kembali mencemari Pantai Trikora, Kabupaten Bintan. Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kepri Afitri Susanti, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan limbah minyak hitam hampir setiap tahun mencemari sejumlah destinasi wisata di kawasan Pantai Trikora.

Pencemaran limbah di pantai yang indah itu dapat merugikan Bintan, karena menurunkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke kawasan tersebut.

Apalagi banyak wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang mengeluhkan terkena “ranjau” limbah minyak hitam yang sulit dibersihkan.

“Kami memasarkan destinasi pariwisata Bintan ke seluruh Nusantara dan ke berbagai negara agar wisatawan tertarik berkunjung ke daerah tersebut. Tetapi apa yang terjadi? Ternyata iklan tidak sesuai dengan kenyataan akibat limbah minyak hitam tersebut. Alangkah malunya kita,” ujarnya pula.

BACA JUGA :  Alih Fungsi dan Pembalakan Liar Bikin Kawasan Hutan di Pulau Bintan Rusak

Fitri, demikian sapaannya, mengatakan bahwa sektor pariwisata di Bintan merupakan salah satu andalan di Kepri. Bahkan Bintan menjadi contoh sebagai daerah lain dalam pengembangan destinasi pariwisata.

Objek wisata bahari yang tersebar di berbagai kawasan di Bintan merupakan magnet bagi wisatawan nusantara dan wisman untuk berkunjung ke daerah itu.

“Pantai Trikora itu indah, pasirnya putih, lautnya bersih, karangnya masih bagus, ada pulau-pulau kecil, banyak hotel dan resort. Sayang sekali akibat ulah orang tidak bertanggung jawab, membuang limbah minyak hitam di laut menyebabkan keindahan tersebut hilang,” katanya lagi.

BACA JUGA :  Diperiksa KPK, Syamsul Bahrum Sebut Tak Tahu Soal Pengaturan Cukai Barang di Kawasan Bebas

Menurut dia, Pemerintah Bintan harus melaporkan permasalahan itu kembali ke Pemerintah Kepri untuk dibahas kembali bersama pemerintah pusat.

Ia berharap permasalahan minyak limbah hitam ini segera berakhir, tidak terulang lagi di kemudian hari.

“Kami berharap ada sikap yang serius dan tegas dalam menangani permasalahan ini, sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari,” ujarnya pula.

(ris)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook