Hubungi kami di

Khas

Membangun Pulau Laut di Ujung Indonesia

Terbit

|

SEJARAH telah mencatat bahwa pulau yang dulu diakui sebagai wilayah yang berada di perairan Laut Cina Selatan itu telah dikenal luas sebagai pulau persinggahan para pendatang asing dari berbagai bangsa di dunia.


BUKTI tersebut hingga kini terdapat di Pulau Laut. Sebuah wilayah kecamatan di ujung Indonesia. Wilayah ini tidak hanya dihuni suku Melayu sebagai suku asli. Tapi suku lain di Tanah Air serta suku bangsa Portugis, India dan China.

Tapi kini, walau terletak di wajah terdepan Indonesia di Laut Cina Selatan, keberadaan Pulau ini seperti terisolir. Infrastuktur di sana masih minim. Penerangan listrik untuk warganya juga masih sulit.

Pemerintah sendiri berupaya untuk menekan kesenjangan infrastrktur di wilayah ini dengan daerah lainnya dengan melakukan pengiriman infrastruktur kelistrikan yang meliputi mesin pembangkit listrik , trafo daya, cubicle , trafo distribusi, tiang listrik, isolator, kawat tegangan menengah & tegangan rendah , kWH meter dan seluruh peralatan pendukung serta peralatan kerja. Dilansir dari laman esdm.go.id, pengiriman infrastuktur kelistrikan ini penting untuk memenuhi kebutuhan listrik di tiga pulau terluar Indonesia di wilayah Natuna, termasuk Pulau Laut.

Untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan listrik di pulau tersebut, selain mendatangkan infrastuktur kelistrikan, pemerintah melalui PLN juga mengerahkan lebih dari 50 orang pekerja untuk penyelesaian infratruktur kelistrikan.

Tahap pertama, pembangunan infrastuktur kelistrikan di tiga pulau tersebut masing-masing dengan kepasitas 400 kVA,

Asumsinya, itu akan melistriki sekitar 400 kepala Keluarga, rencananya akan ada pembangunan tahap 2 dan 3 dengan total kapasitas masing-masing pulau hingga 1200 KW dengan target selesai pada tengah bulan Oktober.

Foto Pelantar Pulau Laut, Natuna : panoramio

Foto Pelantar Pulau Laut, Natuna : panoramio

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun yang baru saja mengunjungi salah satu pulau terluar Indonesia ini berjanji akan membangun wilayah terluar seperti pulau Laut ini. Pulau-pulau terdepan Kepri akan menjadi salah satu titik pembangunan dari pinggiran itu.

BACA JUGA :  Kepala BNPB: Percepatan Penanganan Covid-19 Berbasis Komunitas

“Sekembali dari Natuna akan dilakukan pembahasan mengenai pembangunan Pulau Laut ini,” kata Nurdin saat pertemuan dengan masyarakat di Balai Desa Air Payang, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Rabu (5/10) kemarin, dilansir dari kemendagri.go.id.

Kata Nurdin, kedatangannya ke Pulau Laut salah satunya untuk menjemput aspirasi dari salah satu pulau terdepan di Kepri ini. Gubernur kepri ini memilih menjemput aspirasi ke sejumlah titik di Kabupaten Natuna.

Dengan turun langsung ke Pulau Laut dengan jarak temput dua jam, Gubernur Nurdin berjanji beberapa program akan dialokasikan pada anggaran tahun 2017.

“Apalagi untuk kegiatan yang memberi dampak baik bagi masyarakat seperti peningkatan kesejahteraan seperti RTLH, infrastruktur jalan, bantuan pompong kepada melayan dan pembangunan pabrik es,” kata Nurdin.

Dalam kesempatan kunjungan itu, Gubernur membuka dialog dengan masyarakat setempat. Sailul, Sekretaris Desa Tanjung Pala menyebutkan kondisi pelabuhan di daerahnya sangat memperihatinkan. Zainal Muzakar, dari UPT Dinas pendidikan, menyebutkan pihaknya membutuhkan akses internet karena sangat penting untuk kelancaran informasi.

BACA JUGA :  WAWANCARA Tim Evakuasi Dengan WNI Asal Wuhan di Hanggar Lanud Natuna

Junaidi, tokoh masyarakat Desa Air Payang, menyampaikan agar ada prioritas pembangunan jalan sepanjang 18 km. Dia juga berharap program bantuan tepat sasaran seperti masih ada warga yang tidak menerima bantuan raskin. Kepada Gubernur, Junaidi berpesan agar PLN melakukan perekrutan masyarakat lokal yang kompeten, sehingga segala permasalahan cepat teratasi.

Gubernur menegaskan, beberapa program akan diupayakan masuk dalam anggaran 2017. Sementara untuk masalah kelistrikan Gubernur akan mengusahakan hal tersebut.

Untuk permasalahan pendidikan, Gubernur minta dinas terkait merespon cepat. “Semua keluhan mengenai pendidikan harus segera diatasi karena dampak yang akan ditimbulkan sangat besar, sehingga menjadi prioritas untuk mencari solusi terbaik,” tegas Gubernur.

Dalam pada itu, Kakan Kemenhan Kepri, R Gatot Suprapto menyebutkan pertahanan dan keamanan sangat penting kditamankan dalam diri kita sebagai WNI. Menurut dia, banyak faktor yang mendukung pertahanan dan keamanan salah satunya adalah ekonomi, sehingga perlunya peningkatan kesejahteraan.

Foto Dermaga Kapal Pulau Laut, Natuna : Pinterest.com

Foto Dermaga Kapal Pulau Laut, Natuna : Pinterest.com

“Kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan dan peran aktif untuk menciptakan keamanan sebagai pulau terluar dan terdepan di ujung utara Indonesia,” kata Gatot.

Sebelumnya, Camat Pulau Laut Anrizal Zen mengucapkan terima kasih kepada Gubernur terhadap masalah listrik, karena diagendakan mulai menyala pada 25 Oktober ini. ***

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook