MENTERI Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, meninjau langsung layanan dan fasilitas di Wisma Batam atau dikenal Pusat Informasi Haji (PIH) Batam. Dalam kesempatan itu, Menag mendorong agar layanan dan fasilitas PIH terus ditingkatkan layaknya hotel berkonsep modern.
Yaqut mengatakan, lewat layanan yang terus diperbarui, ia optimistis Wisma Batam akan kian dilirik para calon tamu. Apalagi lokasi Wisma Batam sangat strategis, yakni di kawasan Batam Center dan mudah diakses dari mana pun.
“Wisma Batam ini adalah potensi luar biasa yang dimiliki Kemenag. Saya ingin layanan di sini tak lagi as usual. Harus banyak terobosan agar lebih bisa bersaing di masa mendatang,” ujar Menag usai melihat langsung kondisi kamar di Wisma Batam yang berlokasi di Jalan Engkau Putri, Batam Center, Jumat (2/9/2022) pagi.
Ia mengaku sengaja mengecek langsung ke dalam Wisma Batam di sela acara Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2022 karena diniati ingin melihat kondisi yang sebenarnya tempat penginapan milik Kemenag tersebut.
Turut mendampingi Menag dalam kunjungan ini adalah Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief; Staf Khusus Menag, Wibowo Prasetyo dan Abdul Rochman; serta Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Mahbub Daryanto.
Menag disambut Kepala Pengelola Wisma Batam, Abdul Hasan. Setelah berdialog sekitar 30 menit di lantai 1, Menag kemudian naik ke lantai 5 untuk melihat kondisi kamar. Menag mengecek kondisi kasur, kamar mandi, kamar tamu dan lain sebagainya.
“Bagus, layak untuk terus ditingkatkan layanan dan fasilitasnya,” terang Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut.
Bagi Menag, Kemenag Kepri terbilang istimewa karena memiliki wisma yang sangat potensial. Dia berharap, potensi besar ini bisa terus dikembangkan untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Sedangkan Kepala Pengelola Wisma Batam, Abdul Hasan, mengatakan sangat berterima kasih atas kunjungan langsung Menag dan rombongan ke wisma atau PHI. Dengan kunjungan ini, ia berharap ke depan Wisma Batam semakin baik dan banyak dikunjungi para tamu untuk menginap, menggelar acara dan kegiatan positif lain.
“Wisma ini sangat potensial karena kamarnya lebih luas dibandingkan hotel umumnya. Namun karena usianya sudah 20 tahun tentu perlu ada renovasi dan peningkatan layanan lagi,” jelas dia.
Wisma Batam memiliki total 43 kamar. Namun karena sebagian mengalami kerusakan, saat ini hanya 29 kamar yang dioperasikan. Dari jumlah itu, ungkap Hasan, rata-rata ada 20 kamar yang terjual per harinya.
“Saat ini kamar di lantai 3 belum bisa digunakan lagi karena kondisinya kurang layak. Kita berharap hal ini bisa segera dibenahi agar bisa meningkatkan layanan di Wisma Batam,” katanya.
(*)