KELUARNYA surat rekomendasi dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, untuk mengusung pasangan Ansar Ahmad – Marlin Agustina sebagai Balon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri dalam Pilkada Kepri 2020 yang akan datang, semakin meningkatkan tensi persaingan diantara beberapa nama yang sudah muncul kepermukaan dalam perebutan menjadi orang nomor 1 di Kepri ini.
Menanggapi surat rekomendasi DPP Partai Golkar tersebut, Ketua Badan Pemengan Pemilu (Bappilu) DPW Partai Nasdem Kepri, Wan El Kenz mengatakan, nama Ansar Ahmad dan Marlin Agustina adalah kandidat yang mendaftar secara resmi di tim penjaringan Cagub dan Cawagub di DPW Nasdem Kepri.
Menurut Kenz, setelah pendaftaran para kandidat diterima oleh tim penjaringan, pihaknya mewajibkan tiap kandidat untuk melakukan survey pribadi, untuk mengukur kekuatan kandidat, aspek popularitas, elektabilitas, akseptabilitas. Serta kemampuan kandidat untuk memobilisasi masa pendukung.
“Hasil survey adalah parameter Nasdem dalam menentukan calon yang akan diusung. Dalam survey nasional yang kami hire, pak Ansar Ahmad menempati posisi 2 setelah HMR (Haji Muhammad Rudi, red). Sedangkan HMA (Hj. Marlin Agustina, red) salah satu kader terbaik Nasdem yang sebelumnya memang kami proyeksikan untuk maju baik di Kota Batam maupun di Kepri, namun DPP (Nasdem) menugaskan HMA untuk bertarung di Kepri sebagai Wakil Gubernur” kata Kenz saat diminta keteranganya pada Minggu (12/07).
Menurut Kenz, keputusan menempatkan HMA sebagai kandidat untuk bertarung di Provinsi ini, disampaikan secara terbuka oleh Wakil Ketua Umum Nasdem pada giat ngopi bareng bersama Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, beberapa waktu lalu.
Terkait penolakan nama Marlin Agustina sebagai kandidat Cawagub yang akan dipasangankan dengan Ansar Ahmad oleh sejumlah kader Partai Golkar Kepri dalam Rapat Pleno DPD Partai Golkar beberapa waktu yang lalu, Kenz menjelaskan, pihaknya (Nasdem) tidak terpengaruh dengan adanya hal tersebut.
“Kami tidak melihat atau mendengar penolakan itu sebagai pernyataan resmi Partai Golkar secara institusi” kata Kenz.
Kenz mencoba mengilustrasikan kondisi berpasanganya antara Ansar Ahmad dengan Marlin Agustina tersebut, sama halnya dengan kondisi satu keluarga yang akan meghadapi pesta pernikahan.
“Sebelum naik “pelaminan”, salah satu keluarga dari mempelai memang selalu ada yang ribut, mungkin sebagai expresi sayang kepada keluarga yang akan menikah agar selektif memilih pasangan, namun tali cinta antara AA-HMA sangat kuat, tak goyang di terjang gelombang, begtulah kira-kira” tutup Kenz.
*(Zhr/GoWestId)