BISNIS sektor penerbangan diproyeksikan masih terpuruk di tahun 2021. Belum adanya kepastian kapan pandemi COVID-19 berakhir jadi biang keladi anjloknya jumlah penumpang pesawat.
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memproyeksikan kondisi yang akan dialami dunia penerbangan tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2020. Di mana pada tahun 2020, maskapai penerbangan kehilangan jumlah penumpang sebesar 55 persen secara nasional.
“Kondisi yang dihadapi dunia penerbangan nasional pada tahun 2021 tidak akan jauh berbeda dengan kondisi yang dihadapi pada tahun 2020,” jelas Ketua 1 MTI Suharto Abdul Majid dalam Transportation Outlook 2021, Senin (28/12).
Suharto menilai, sepanjang penanganan COVID-19 belum tuntas dan terus melonjaknya angka masyarakat yang terpapar, akan semakin memperluas zona merah di Indonesia. Situasi itu pun berdampak semakin sempitnya kesempatan orang-orang untuk bepergian menggunakan moda transportasi udara.
Hanya saja, Suharto mengatakan para stakeholders di dunia penerbangan bisa sedikit bernapas lega lantaran adanya kabar akan mulai didistribusikannya vaksin corona di awal tahun 2021. Kendati begitu, efektivitas program vaksinasi ini bakal sangat menentukan dalam pemulihan sektor penerbangan.
Selain itu, juga bagaimana kesiapan industri penerbangan di tahun 2021. Menurut Suharto, potensi yang sangat perlu dimaksimalkan untuk tahun depan adalah penerbangan domestik.
Mengingat jumlah penerbangan domestik ini dari tahun ke tahun memang lebih dominan ketimbang perjalanan internasional. Pada tahun 2020, tercatat penerbangan internasional anjlok sebesar 80 persen.
Sementara penerbangan domestik masih menyisakan pergerakan penumpang sebesar 55 persen. Sebelumnya, di tahun 2018 dan 2019, jumlah penerbangan domestik juga masih sangat mendominasi.
“Sebagai gambaran pada tahun 2018 penerbangan domestik sebesar 101 juta penumpang, berbanding penerbangan internasional yang hanya 17 juta. Demikian pula tahun 2019 di mana domestik 80 juta dan internasional 18 juta,” jelasnya.
“Juga pada tahun 2020, jumlah kedatangan domestik mencapai 37 juta. Di mana sebanyak 90 persen berasal dari penerbangan domestik,” pungkas Suharto.
(*)
Sumber : Kumparan