KEMENTERIAN Perindustrian menggulirkan program e-smart industri kecil dan menengah (IKM) untuk meningkatkan pengembangan kapasitas sektor yang mendominasi populasi industri di Indonesia tersebut. Program ini akan memanfaatkan platform digital melalui kerja sama dengan perusahaan startup di Indonesia.
“E-smart IKM perlu dikembangkan agar kita dapat menjadi showcase produk sendiri, bukan hanya menjadi reseller produk negara lain,” tegas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menperin menjelaskan, latar belakang pelaksanaan program e-smart IKM antara lain didasari untuk pengembangan ekonomi berbasis digital, peningkatan ekspor IKM, serta perluasan akses pasar dan akses pendanaan.
“Program ini memiliki desain infrastruktur digital dengan tulang punggung Palapa Ring, Satelit BRI, dan PLN. Artinya, dibutuhkan fasilitas internet dan listrik. Selanjutnya, akan diintegrasikan dengan Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) yang kami miliki untuk jaminan produk, keamanan, dan Standar,” papar Airlangga.
Program ini, kata dia, akan mendukung layanan keuangan, logistik, dan pemasaran bagi pelaku IKM. Kemenperin juga akan memfasilitasi pelaku IKM untuk menjalin kerja sama dengan e-commerce di dalam negeri seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Blibli.
(*)