DALAM mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT), Pemerintah Kota (Pemko) Batam mulai menerapkan pembayaran nontunai pada pembayaran tiket bus Trans Batam. Penerapan tersebut akan mulai efektif pada 1 Januari 2023.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam, Salim. “Ini dilakukan untuk mendukung Kota Batam menjadi kota digitalisasi. Tahun depan efektif berjalan pada per 1 Januari 2023 hingga ke depannya,” ujarnya, Kamis (15/12/2022).
Adapun dua opsi alat dalam pembayaran non tunai yang bisa digunakan masyarakat ketika pembayaran non tunai diberlakukan pada 2023 yaitu uang elektronik Brizzi dari BRI dan Quick Response Indonesia Standar (QRIS).
Menurut Salim dengan menggunakan alat pembayaran non tunai masyarakat akan lebih mudah dengan cara memindai barcode yang terdapat di halte bus maupun alat e-tiketing trans Batam.
“Setelah di scan saldo akan terpotong secara otomatis di kartu atau e-money konsumen sesuai tarif perjalanan. Ini juga akan terhindar dari penggunaan uang palsu,” ujar Salim.
Tarif Trans Batam bagi penumpang umum sebesar Rp 5 ribu dan pelajar sebesar Rp 2.500.
Lebih lanjut Salim mengatakan jika penumpang membeli tiket secara non tunai cukup satu tiket untuk perjalanan lebih dari satu koridor selama kurun waktu maksimal 2 jam dari pembelian tiket.
Ia menambahkan masyarakat juga bisa mendapatkan informasi mengenai rute perjalanan, jadwal bus, titik halte terdekat dan pembelian tiket melalui aplikasi sistem informasi penumpang Trans Batam (SIP TB).
“Aplikasi ini bisa diunduh melalui ponsel pintar. Jadi ini memudahkan masyarakat juga,” ujar dia.
Dengan begitu Salim berharap masyarakat Batam dapat mendukung program pemerintah dan mulai beralih menggunakan pembayaran secara non tunai untuk merealisasikan akselerasi ekonomi keuangan digital nasional.
(*)
Sumber: Antara