PENGUSAHA asal Surabaya, Jawa Timur, akan berinvestasi di sektor industri pengelolaan rumput laut di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri menyiapkan lahan seluas 32.000 hektare di pasisir Kabupaten Lingga dan Pulau Moro, Kabupaten Karimun.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri, Tengku Said Arif Fadillah, sejumlah perusahaan asal Surabaya yang tertarik mengelola rumput laut di Lingga dan Karimun tersebut dikoordinir oleh Michael Gautama.
Arif menyebutkan perusahaan tersebut tidak menjual rumput laut kering, melainkan juga diolah menjadi obat-obatan, kosmetik, dan makanan sehingga lebih bernilai.
“Selama ini, kelompok nelayan menjual rumput laut mentah kepada perusahaan tertentu, kemudian baru diekspor ke berbagai negara, seperti Hong Kong,” katanya.
Arif mengemukakan rumput laut merupakan salah satu usaha yang digeluti sejumlah kelompok nelayan di Lingga, Karimun, dan Batam. Rumput laut panen setiap 41 hari.
Rumput laut kering dijual kepada perusahaan yang mengumpulkan komoditas itu dari kelompok nelayan. Setiap dua pekan sekali, perusahaan itu mampu mengumpulkan 5 ton rumput laut.
Sebelumnya, menurut dia, pemerintah pusat telah menargetkan pengembangan rumput laut di Lingga dan Karimun, kemudian dilanjutkan ke Batam.
“Pertama, kami ingin tingkatkan produktivitas rumput laut. Kedua, kami sejak awal menargetkan ada industri pengelolaan rumput laut menjadi berbagai produk,” katanya.
Arif mengatakan investasi rumput laut di Lingga dan Karimun mendapat dukungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Kelautan dan Perikanan yang rutin memberikan pendampingan.
“Selasa pekan depan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menandatangani nota kesepakatan dengan investor di Surabaya,” ujarnya.
(*)
Sumber: Antara