BERANDA media sosial mendadak ramai membicarakan fenomena salju di Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (6/5). Kejadian yang terjadi itu bisa dikatakan tak lazim. Sehingga buat heboh warga Jakarta.
Di media sosial twitter, netizen ramai-ramai mengunggah foto-foto kawasan Sudirman yang disebut hujan salju itu.
“#SaljuJalanSudirman hati2 di jalan Sudirman hujan Salju belum pernah terjadi baru saat ini,” ketik akun @Taufiqurokhman_.
Cuitan para pengguna media sosial twitter pun dibarengi dengan tagar #SaljuJakarta.
“Hujan salju di Jakarta. Ada yg melintas di area Sudirman Jakartans? #SaljuJakarta,” cuit pemilik akun @IpulYaman.
Melihat kondisi iklim Indonesia dengan karakteristik tropis, apakah benar salju turun di kawasan Sudirman?
Salah satu saksi yang sempat melintas di kawasan Sudirman menjelaskan, fenomena ‘salju’ itu hanyalah sebuah limbah dari konstruksi pembangunan stasiun bawah tanah MRT.
“Itu cuma busa konstruksi. Kalau salju, motor-motor pasti sudah bergelimpangan,” kata Riko usai melewati kawasan tersebut.
Sekadar informasi, iklim di Indonesia termasuk dalam daerah dengan iklim tropis, di mana karakteristiknya adalah menerima radiasi (panas) matahari yang nyaris konstan sepanjang tahun.
Dirangkum dari berbagai sumber, salju baru bisa terjadi apabila temperatur udara sangat rendah hingga mendekati titik beku. Dengan temperatur udara berkisar antara 18 hingga 30 derajat celcius, salju sangat ‘mustahil’ terjadi di daerah tropis seperti Indonesia. ***