NILAI tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Rabu (18/5/2022). Rupiah bergerak ke level Rp 14.641 per dolar AS pada perdagangan pasar spot pagi ini. Mata uang Garuda menguat 3 poin atau 0,02 persen dari Rp14.644 per dolar AS pada Selasa (17/5) kemarin.
Berbeda dengan rupiah, dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan yuan China minus 0,19 persen, baht Thailand minus 0,1 persen, dolar Singapura minus 0,09 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,02 persen.
Sementara itu, di jajaran mata uang utama negara maju, hanya rubel Rusia yang menguat 0,12 persen dari dolar AS. Sisanya, berada di zona merah.
Dolar Australia melemah 0,28 persen, dolar Kanada minus 0,14 persen, euro Eropa minus 0,11 persen, poundsterling Inggris minus 0,11 persen, dan franc Swiss minus 0,06 persen.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, melihat penguatan rupiah masih berasal dari surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencetak rekor kemarin. Surplus dagang mencapai US$7,56 miliar per April 2022.
Tapi, rupiah berpotensi dibayangi sentimen negatif dari bank sentral AS, The Federal Reserve. Sebab, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan tingkat bunga acuan akan terus dilakukan sampai inflasi turun. Targetnya, inflasi saat ini di kisaran 8 persen bisa turun ke 2 persen.
“Sentimen kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif masih menjadi pemicu tekanan untuk rupiah,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com