GUNUNG Semeru memuntahkan abu vulkanik pekat dan lahar dingin yang membawa sedimen lumpur tebal. Terjangan material vulkanik itu merusak sebagian rumah dan infrastruktur di sekitar Gunung yang berada di Kabupaten Limajang, Jawa Timur tersebut.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menyebukan sudah puluhan kali Semeru erupsi. Semeru mengalami erupsi sejak Jumat (3/12/2021) pukul 24.00 WIB hingga Sabtu (4/12/2021) pukul 01.00 WIB.
“Bahwa tadi malam itu ada puluhan kali Semeru mengalami erupsi sejak jam 24.00 hingga 01.00 WIB dini hari,” kata Cak Thoriq sapaan akrabnya saat dihubungi detikcom.
Dan puncaknya terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat kejadian situasi Lumajang dalam kondisi hujan deras sejak pukul 13.00 WIB.
“Kejadian sekitar jam 15.00 WIB, sekarang hujan sejam jam 1,” ujarnya.
Dampak Semeru erupsi ini, jelas dia, membuat dua kecamatan di Lumajang kondisinya gelap gulita. Dia menambahkan kondisi erupsi saat ini lebih besar dibanding tahun 2020 lalu. Pihaknya kini sedang melakukan koordinasi untuk melakukan kedaruratan.
“Artinya lebih besar dari tahun lalu. Saya belum bisa menjelaskan berapa. Saya mohon waktu,” terqngnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, kondisi Lumajang masih hujan usai Semeru erupsi. Selain itu listrik diketahui padam dan jalanan berlumpur. Beberapa akses jalan terputus karena tertutup lumpur yang tebal.
Warga sebagian memilih bertahan di lokasi rumahnya yang sudah tertutup lumpur, karena kondisi sekitarnya sudah gelap tanpa ada penerangan.
Sementara itu, BNPB menjelaskan detik-detik terjadinya erupsi Gunung Semeru. BNPB menyebut erupsi tersebut diawali getaran yang dirasakan oleh masyarakat.
“Kondisi saat ini masih berjalan sangat dinamis,” ucap Plt Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (4/12/2021).
Muhari mengatakan BPBD setempat masih melakukan upaya evakuasi serta mengumpulkan data dari lokasi. Dia kemudian menjelaskan kronologi letusan tersebut.
“Kronologisnya ada informasi masuk, getaran pukul 14.47 WIB,” ucapnya.
Pada pukul 14.50 WIB, masyarakat dan para penambang di aliran DAS Mujur dan Curah Kobokan diminta naik. Pada pukul 15.10 WIB, katanya, petugas di pos pengamatan Gunung Semeru menyatakan ada guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobo
“Visual mulai tertutup sehingga 15.30 WIB, tim evakuasi BPBD Kabupaten Lumajang sudah menuju lokasi,” ucapnya.
Dia belum menjelaskan ada tidaknya kerusakan ataupun korban akibat erupsi tersebut.
(*)
sumber: detik.com | cnnindonesia | kompas.com