PELATIH Persib Bandung, Robert Rene Albert memprotes susunan jadwal Shopee Liga 1 2020. Dia menilai jadwal itu menyiksa klubnya.
Dikutip dari detikSport.com, dari draft jadwal yang dilihat pada 2 September 2020, rata-rata setiap klub hanya memiliki jeda waktu rehat masing-masing 4 – 5 hari.
Namun, bukan hanya waktu pemulihan yang pendek. Tetapi juga durasi perjalanan pergi-pulang tandang lewat jalur darat karena kompetisi akan dikonsentrasikan di Pulau Jawa.
Maka dari itu, Rene Alberts menilai kompetisi yang bakal dilanjut pada Oktober dan finis di Februari 2020, terkesan terburu-buru dan menyiksa bagi sejumlah klub.
“Tentunya ada kesulitan dari jadwal liga yang baru, dengan dahsyatnya perjalanan darat, saya pribadi punya pendapat berbeda soal itu, saya tidak mendukung jadwal ini. Saya tahu orang-orang sudah berusaha untuk membuat liga ini berjalan lagi dan memikirkan banyak aspek, tapi dari jadwal ini kenapa kami harus selesai pada Februari,” kata Rene Albert dalam telekonferensi pers, Jumat (4/09/2020).
Meski mengakui klub harus patuh dengan keputusan PSSI tapi Rene Alberts menyayangkan PSSI yang tak meminta masukan dari para pelatih terkait penyusunan jadwal.
“Sayangnya kami sebagai pelatih dan orang yang paham teknis tidak diminta masukkan sebagai input membuat keputusan yang diambil. Saya rasa itu tidak benar, orang-orang di lapangan seharusmya menjadi bagian besar dari pengambilan keputusan seperti jadwal liga ini,” sambung pria asal Belanda itu.
“Saya punya pandangan yang berbeda, saya pernah menjadi Direktur Teknik di Malaysia dan Korea Selatan dan saya menangani ini dengan cara yang berbeda, menurut saya kami bisa memulai lagi liga ini dengan cara yang lebih baik.”
“Kami harus patuh dengan dan berusaha bisa berkompromi dengan jadwal ini. Tapi bisa saya katakan, ini menyiksa bagi kami,” pungkas pria yang menangani Persib Bandung sejak musim lalu itu.
*(Zhr/GoWestId)
Sumber : detiksport.com