STATUS Lock Down negara tetangga Singapura dan Malaysia langsung memberi dampak pada aktivitas agensi travel di Kepulauan Riau (Kepri). Jika sebelum Lock Down saja telah terjadi penurunan aktivitas hingga 80 persen, saat ini kondisi tersebut semakin memburuk hingga lebih dari 90 persen.
Salah satu pengelola agensi travel yang tergabung dalam Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Kepri, Asih menuturkan, sampai saat ini Asih Travel miliknya tidak lagi menerima tamu wisata. Walaupun hanya untuk tujuan wisata lokal di Batam dan Bintan.
“Sudah lama saya tidak terima tamu, jauh lebih sulit sekarang,” kata Asih saat dihubungi pada Selasa (17/3).
Asih melanjutkan, saat ini dirinya hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang memang telah terjadwal dan tidak bisa ditunda. Selain itu tidak ada aktivitas produktif dari sektor pariwisata yang dikelolanya itu.
Sementara itu, Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso menjelaskan, Lock Down yang diterapkan Malaysia membuat penerbangan langsung Batam-Malaysia oleh Maskapai Malindo Air terpaksa dihentikan sementara, hingga 18 April 2020 mendatang.
“Mulai hari ini, penerbangan Batam-Malaysia resmi dihentikan, akan berlanjut lagi pada pertengahan April,” kata Suwarso.
Kondisi ini sedikit banyak akan ikut berpengaruh pada kondisi kepadatan bandara yang memang mengalami penurunan. Saat ini setiap harinya jumlah massa yang memadati bandara yang terletak di Kecamatan Nongsa ini berada di angka sekitar 6.500 orang, mengalami penurunan jika dibandingkan sebelum-sebelumnya dengan rataan sekitar 7.000 penumpang setiap harinya.
Terkait dengan pencegahan COVID-19 sendiri, Suwarso mengaku Bandara Internasional Hang Nadim telah menjalani prosedur sesuai dengan arahan pemerintah. Mulai dari pengawasan terhadap penumpang, hingga melakukan pembersihan atau penyemprotan desinfektan untuk membunuh virus.
*(Bob/GoWestID)