Ini Batam
Solusi Tekan Angka Pengangguran | Hidupkan Kembali BLK

TINGGINYA angka pengangguran di Kepri membuat dunia usaha buka suara. Menurut Himpunan Kawasan Industri (HKI), salah satu cara menekan angka pengangguran yakni dengan menghidupkan kembali Balai Latihan Kerja (BLK) di Kepri, khususnya di Batam.
“Kontribusi terbesar pengangguran di Kepri itu berasal dari lulusan Sekolah Menengah Atas baik SMU, SMK dan perguruan tinggi. Kalau ada BLK, maka mereka bisa diberikan skill, dan akan diserap kerja,” kata Koordinator Wilayah Kota Batam dan Kab Karimun HKI, Tjaw Hioeng, Selasa (15/11).
Pihaknya mengaku siap berdiskusi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, untuk menentukan kompetensi yang diperlukan, dalam menghidupkan kembali BLK.
“Kami siap untuk berdiskusi. Disarankan untuk membuka kelas industri manufaktur, agar sesuai dengan kebutuhan industri di Batam. Dengan begitu, maka kami tidak perlu capek-capek lagi cari tenaga kerja dari luar Batam,” paparnya.
Selain lulusan sekolah, pengangguran juga turut disumbangkan oleh lulusan perguruan tinggi yang belum bekerja, dan pekerja yang diputus kontraknya oleh perusahaan, karena terimbas pandemi Covid-19.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid mengatakan faktor penyebab utama tingginya tingkat pengangguran adalah karena terjadinya penurunan aktivitas perusahaan sehingga banyak yang melakukan pengurangan karyawan.
Sementara untuk sektor pengolahan walaupun melambat tapi bisa tetap tumbuh selama Pandemi Covid-19 melanda.
“Kita tahu bahwa sektor ini merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kepri. Sehingga ketika ada perlambatan pertumbuhan maka berarti perusahaan manufaktur mengerem untuk merekrut tenaga kerja baru. Sehingga permintaan tenaga kerja dari sektor pengolahan mengalami penurunan. Akibatnya adalah penambahan angka pengangguran di Kepri,” ujarnya.
Selain itu ada beberapa perusahaan di Kepri yang sudah beralih ke sistem automasi sehingga membutuhkan karyawan yang lebih sedikit.
*(rky/GoWestId)