KOTA Tanjungpinang kembali meraih Piala Adipura tahun 2022. Anugerah Adipura akan diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (28/2/2023) besok.
Rencananya, Piala Adipura 2022 dari (KLHK itu, akan diterima langsung Wali Kota Tanjungpinang, Rahma. Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH) Kota Tanjungpinang, Riono, Senin (27/2/2023).
Tanjungpinang terakhir kali menerima Piala Adipura pada tahun 2018. “Alhamdulillah, tahun ini kembali mendapatkan prestasi itu lagi berdasarkan hasil penilaian tim KLHK pada tahun 2022,” kata Rahma.
Atas pencapaian tersebut, Rahma menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, RT/RW, serta kelompok-kelompok penggiat peduli lingkungan yang turut membantu menciptakan kebersihan di Kota Tanjungpinang.
“Anugerah Adipura bukan tujuan utama. Namun yang lebih penting adalah menciptakan kota yang bersih dan nyaman. Keberhasilan ini merupakan kerja bersama para petugas kebersihan kota dengan semua pihak, termasuk para aktivis dan penggiat yang peduli dengan kebersihan dan kelestarian lingkungan,” ungkap Rahma.
Sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasihnya, Rahma mengundang para petugas kebersihan, RT/RW, organisasi kemasyarakat, aktivis dan penggiat kebersihan lingkungan untuk menghadiri acara penyambutan Anugerah Adipura di lapangan Pamedan A Yani, Jumat (3/3/2023).
Pada kesempatan itu nanti, kata Wali Kota, pemerintah kota akan memberikan sembako kepada para petugas kebersihan.
Wali Kota Rahma beserta rombongan rencananya juga akan mengarak Piala Adipura dengan menggunakan kendaraan mengelilingi Kota Tanjungpinang, sama seperti yang dilakukan oleh wali kota sebelumnya.
Anugerah Adipura, lanjut Rahma, merupakan milik seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang. Bukan sekadar piala, Anugerah Adipura sekaligus bentuk apresiasi dari pemerintah pusat kepada masyarakat di daerah yang telah membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan lestari.
Penilaian Adipura saat ini, tidak hanya didasarkan pada penilaian fisik kondisi kebersihan wilayah kota. Namun lebih kompleks lagi, penilaian Adipura juga didasarkan pada penilaian non fisik mencakup pengelolaan lingkungan perkotaan yang mencakup manajemen dan daya tanggap institusi.
“Jangan nanti ketika sudah menerima Adipura, sampah masih tidak dikelola dengan baik. Hal ini harus menjadi perhatian kita semua,” pesannya.
“Manajemen pengelolaan sampah harus terus ditingkatkan, untuk menciptakan linkungan yang bersih dan nyaman,” sambung Rahma di sela pembukaan Forum Perangkat Daerah, di Gedung Wanita Tun Fatimah, Senin (27/2/2023).
(*/pir)
