Hubungi kami di

Tanjung Pinang

Tekan Inflasi, Tim TPID Tanjungpinang Diminta Bersinergi

Terbit

|

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bambang Hartanto, memimpin rapat koordinasi Tim TPID Kota Tanjungpinang, di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Kamis (20/10/2022). F. Dinas Kominfo Tanjungpinang

UNTUK menekan inflasi di Kota Tanjungpinang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Bambang Hartanto, minta seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus bersinergi.

“September ini, Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,92%. Meski masih di bawah kota Batam dan Nasional, namun kita perlu mengantisipasi, supaya inflasi tetap ditekan serta terkendali,” kata Bambang saat membuka rapat koordinasi Tim TPID Kota Tanjungpinang, di ruang rapat Engku Putri Raja Hamidah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Kepri, Kamis (20/10/2022).

Rapat yang dilaksanakan secara offline dan online ini, diikuti Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Hermawan; Kepala Disdagin Kota Tanjungpinang, Riany; Sekretaris DP3 Kota Tanjungpinang, Hamerudin; Bulog, perwakilan BI Kepri, Balai Karantina Perikanan, Polresta, dan anggota tim TPID.

BACA JUGA :  Ingin Tiru Jatim, Pemprov Kepri Bakal Terapkan Samsat 4.0

Kepala BPS Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom, yang ikut secara online, menjelaskan inflasi September sebesar 0,92% didorong karena adanya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak yang menyebabkan tarif angkutan laut, taksi ojek online mengalami kenaikan.

“Namun, kenaikan tersebut diperhambat dengan adanya penurunan tarif angkutan udara, bumbu-bumbuan, dan minyak goreng, sehingga memperlambat laju inflasi di Kota Tanjungpinang,” terangnya.

Kepala Bulog Subdivre Tanjungpinang, Riki Maskudri, menyebutkan saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog sejumlah 1.006 ton dan dalam perjalanan sebanyak 1.300 ton. Artinya, kebutuhan beras aman untuk lima bulan ke depan.

BACA JUGA :  Puncak Peringatan Hari Jadi ke-21 Kota Otonom Tanjungpinang Digelar Besok

“Sementara persediaan daging beku ada 1.086 kilogram dan minyak goreng 16.355 liter,” paparnya secara zoom meeting.

Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Dedy, memberikan pendapat bahwa untuk penguatan sinergi dalam rangka pengendalian inflasi perlu dilakukan beberapa langkah yaitu meningkatkan kapasitas produksi pangan lokal dan subsidi biaya produksi.

Memperkuat KAD antardaerah di Kepri maupun di luar Kepri, melakukan upaya stabilisasi harga melalui operasi pasar, dan sinergi untuk memastikan kelancaran distribusi.

“Upaya menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan juga perlu dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi,” pungkasnya.

(*)

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]