RENCANA implementasi investasi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau masih menuai pro dan kontra. Warga yang bakal terdampak gencar menyuarakan penolakan, lantaran sejumlah rencana pemerintah dinilai tidak berpihak kepada mereka.
Dua kali terjadi antara warga dan aparat, yakni 7 September 2023 di Pulau Rempang dan 11 September 2023 di depan Kantor BP Batam, membuat pemerintah mulai mengubah skenario. Dialog pun dikedepankan, mengingat proyek harus tetap jalan.
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal,, mencoba mengambil hati warga Pulau Rempang, yang terdampak atas rencana nvestasi itu. Ia menyempatkan diri berkunjung ke kediaman tokoh masyarakat Rempang Garisman Achmad, yang berada di Pantai Melayu, Rempang, pada Minggu (18/9/2023) malam.
Bahlil datang ke Rempang usai memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait Percepatan Pengembangan Investasi Ramah Lingkungan, di Hotel Marriot Harbourbay Batam, bersama Mendagri RI Tito Karnavian, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto, Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, jajaran FKPD Provinsi Kepri, Kepala BP Batam yang juga Wali Kota Batam Muhammad Rudi, dan peserta terbatas lainnya.
Bahlil yang dibalut kemeja putih, celana jean hitam dan peci hitam hadir di kediaman Gerisman didampingi beberapa staf kementerian yang ia pimpin dengan penuh sopan dan santun. Setibanya di kediaman Garisman, Bahlil justru tidak memposisikan diri sebagai seorang menteri melainkan sebagai anak.
“Saya datang ke sini bukan sebagai seorang menteri, Pak. Tapi sebagai anak ketemu bapak,” ujarnya.
Bahkan dia juga sempat memeluk dan mencium tangan Garisman sebagai sosok yang umurnya lebih tua dan sudah seharusnya dituakan dan dia hormati. Terlebih, Gerisman merupakan tokoh masyarakat di sana.
Kehadiran Bahlil dan rombongan pun tampak disambut hangat oleh Gerisman Ahmad dan warga yang ikut menyambut. Pembicaraan berlangsung interaktif. Tidak hanya soal rencana investasi di Rempang, tetapi bagaimana menjaga masyarakat adat dan budaya Melayu di daerah setempat.
Salah seorang kerabat Garisman, yang ikut menerima kunjungan Menteri Bahlil mengaku salut dengan sikap dan adab yang ditunjukkan Bahlil kepada Garisman Ahmad dan masyarakat Rempang.
“Pak Bahlil betul-betul menunjukkan adabnya ketika bertemu Pak Garisman. Dia melepas jabatan menterinya, dia bicara layaknya anak kepada bapak,” kata sosok pria yang enggan namanya dibubuhkan dalam tulisan.
Pria tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya masyarakat Rempang tidak pernah menghalang-halangi rencana investasi yang sudah menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Hanya saja, masyarakat Rempang perlu ada pendekatan, komunikasi serta sosialisasi yang baik, humanis dengan mengedepankan budaya. Termasuk juga mereka yang masih enggan direlokasi.
“Beliau tahu kultur masyarakat Melayu. Pada intinya kita semua ingin maju dalam segala hal. Dan apapun yang telah dibicarakan antara Pak Menteri dan Pak Gerisman, nanti Pak Gerisman akan mendiskusikannya dengan masyarakat yang terdampak langsung,” pungkasnya.
Tidak cukup dengan kunjungan ke rumah tokoh masyarakat Rempang Garisman Ahmad pada Minggu (17/9), Menteri Bahlil hari pada Senin (18/9) mengulangi kunjungannya ke Rempang untuk meninjau sekolah-sekolah dan sarana umum yang ada di sana, sebelum ia kembali ke Jakarta.
(ahm)