MEMASUKI hari ke-6, Batam Wonderfood Ramadhan ke-2 diramaikan dengan demo pembuatan dodol tradisional khas Betawi secara langsung oleh warga Jakarta yang tergabung dalam dalam Forum Silaturrahmi Warga Jakarta (Fosiwaja) Kepri, bertempat di Taman Dang Anom, Batam Center, Minggu (18/4).
Dodol tersebut nantinya akan dibagikan kepada pedagang dan pengunjung bazar.
Pantauan di lapangan, Anggota Fosiwaja secara bergantian mengaduk dodol yang identik berwarna cokelat mengunakan kayu sepanjang 1 meter yang disebut dayung.
Anggota yang membuat juga mengenakan baju pangsi atau baju jawara lengkap dengan peci berwarna merah khas betawi.
Ketua Fosiwaja Kepri, Muhammad Nuh mengatakan dodol betawi yang dibuat adalah dodol tradisional khas betawi berbahan sederhana santan murni, tepung ketan, ketan hitam, gula pasir vanili, air. Istimewanya dodol dimasak menggunakan arang batok kelapa.
“Kami hari ini memasak dodol tradisional di acara Batam Wonderfood Ramadhan,” katanya.
Nuh menyebutkan ada 10 anggota yang turun menghadiri undangan penyelenggara Batam Wonderfood Ramdhan. Jelang berbuka nanti dodol akan dibagikan kepada pedagang dan pengunjung Batam Wonderfood Ramadhan.
“Dodol yang dimasak akan kita bagi-bagi,” ucapnya.
Keikutsertaan Fosiwaja untuk menjalin silaturrahmi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Dodol Betawi bagian dari adat istiadat Jakarta yang selalu dibuat jelang lebaran.
“Batam sebagai kota pariwisata, semoga kuliner dari Jakarta dapat menambah keberagaman kuliner di Batam,” terangnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengapreasiasi warga Jakarta yang ikut meramaikan Batam Wonderfood Ramadhan. Pembuatan dodol ini menambah semarak Batam Wonderfood Ramadhan.
“Sudah seminggu Batam Wonderfood Ramadhan dibuka, kegiatan menarik dilaksanakan akan terus kita laksanakan salah satunya masak dodol,” katanya.
Lanjut Ardi banyak aktivitas yang akan dilaksanakan di Bazar Ramadhan yang digelar oleh Pemko Batam melalui Disbudpar Kota Batam, seperti permainan tradisional dan perlombaan dan banyak lagi. Bazar ini juga diramaikan dengan stand kuliner tradisional dan kekinian yang menggugah selera seperti putu piring, epok- epok, ikan bakar, cendol, teh tarik, dan kopi.
“Muda-mudahan kegiatan ini selalu hadir mengisi setiap Ramadan sehingga memudahkan warga Batam mencari takjil buka puasa,” pintanya.
Ardi terus mengingatkan untuk menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak.
“Panitia juga terus mengimbau kepada penjual untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah ditempatnya dan memakai sarung tangan,” terangnya. (*)