BANJIR kembali melanda sejumlah ruas jalan di kota Batam, Senin (14/10/2024). Hujan deras yang turun pagi ini, membuat jalan-jalan terendam. Kondisi drainase yang ada di sekitarnya, tidak mampu menampung debit air yang turun.
Akibat hujan deras yang turun sejak pagi. Beberapa kawasan, termasuk Panbil, Simpang Kepri Mall, Bengkong, Botania, Batam Center, Jodoh, dan Tanjung Uma, terendam air dengan ketinggian mencapai setengah meter di beberapa titik, mengakibatkan keterlambatan aktivitas warga.
Rekaman video yang banyak beredar di media sosial menunjukkan dampak banjir yang meluas. Tidak hanya merendam jalanan tetapi juga beberapa pemukiman penduduk. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam memperingatkan bahwa cuaca buruk diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang hari ini.
Prakirawan BMKG menyatakan bahwa masih ada potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Kondisi serupa kemungkinan akan terjadi pada Selasa (15/10/2024) besok.
Menurut BMKG Batam, fenomena belokan angin (shearline) di sekitar Kepulauan Riau berkontribusi pada pembentukan awan hujan. Secara umum, cuaca besok diprediksi berawan dengan kemungkinan hujan ringan hingga sedang pada pagi dan siang hari.
Institusi tersebut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama pada pagi hingga siang hari, yang dapat disertai petir dan angin kencang. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk berhati-hati terhadap gelombang laut kategori sedang di perairan Anambas dan Natuna.
Banjir berulang yang terjadi di sejumlah lokasi di kota Batam, diduga karena sistem drainase saluran yang tidak berfungsi dengan baik, atau kondisinya yang justeru berada di atas badan jalan.
Seperti yang terlihat di ruas jalan Raja Isa, di sekitar pertigaan simpang helm. Ruas jalan di wilayah ini selalu jagi langganan banjir akibat kondisi permukaan jalan yang lebih rendah dibanding saluran drainase di sekitarnya. Kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan yang sama di sekitar gedung Samsat Kepri. Air merendam permukaan jalan akibat rendahnya permukaan jalan dan minimnya saluran menuju drainase di sekitarnya.
“Selalu begitu kalau hujan turun, percuma rasanya punya jalan-jalan lebar di Batam, drainasenya masih bermasalah”, sebut Ani, seorang warga Batam Kota pada GoWest.ID.
(dha)