KEPALA Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Seksi Konservasi Wilayah II Batam, Tommy Steven Sinambela, mengonfirmasi bahwa 39 ekor buaya lepas dari penangkaran PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan. Informasi ini disampaikan setelah melakukan pengecekan bersama Polri, TNI, dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
Dari total 105 ekor buaya yang terdaftar di kolam penangkaran, sebanyak 66 ekor masih berada di lokasi tersebut. Sementara itu, 38 ekor buaya yang lepas telah berhasil dievakuasi, dan satu ekor masih dalam pencarian.
Proses pengeringan kolam, yang dilaksanakan pada 23 Januari 2025, bertujuan untuk menghitung jumlah buaya yang tersisa. Tommy menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah kota dan tim terpadu dalam menangani situasi ini.
“Kami berharap semua buaya lepas dapat segera dievakuasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Mayor Laut (P) Rio Nugraha, Kadispen Lantamal IV Batam, juga menegaskan bahwa proses identifikasi jumlah buaya telah dilakukan secara menyeluruh. Tim terpadu melakukan pengecekan di kolam penangkaran PT PJK dan menemukan bahwa sebelum kerusakan kolam, terdapat 105 ekor buaya, namun setelah peninjauan, hanya 66 ekor yang masih hidup.
Dalam upaya penanganan ini, berbagai pihak dilibatkan, termasuk perwakilan PT PJK dan masyarakat setempat. Dikatakan bahwa pada 25 Januari, dua ekor buaya berhasil ditangkap, meninggalkan dua ekor lainnya yang masih lepas.
(dha)