KOTA Tanjungpinang kembali meraih Piala Adipura untuk ke-16 kalinya. Atas anugerah tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang memberikan bonus kepada sekitar 420 orang petugas kebersihan.
Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), memberikan bonus masing-masing sebesar Rp 400 ribu. Tidak hanya itu, Baznas Kota Tanjungpinang juga memberikan masing-masing Rp 200 ribu.
Selain itu, berkah kembali mendapatkan Piala Adipura 2022, Pemko Tanjungpinang juga akan segera memulai pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, mengatakan ini salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, yang sangat sukar terurai secara alami. Mesin destilator sampah plastik tersebut, sedang dalam proses pengiriman dan nantinya akan ditempatkan di tempat pembuangan akhir.
“Kita buat percontohan dulu. Jika berhasil, tentu penggunaannya akan diperluas lagi hingga masalah sampah plastik yang sukar terurai bisa ditangani. Pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, merupakan target kita ke depan,” ucap Rahma, di sela acara penyambutan Adipura di lapangan Pamedan A Yani, Kamis (2/3/2023).
Sebelumnya, Rahma bersama Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Endang Abdullah, melakukan arak-arakan Piala Adipura dari Kantor Wali Kota menuju ke lapangan Pamedan A Yani. Arak-arakan tersebut mendapat sambutan luas dari masyarakat yang dilewati konvoi Piala Adipura.
Pada acara penyambutan di Pamedan A Yani, Rahma mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh petugas kebersihan, aktivis dan penggiat lingkungan, RT/RW, dan seluruh masyarakat yang turut peduli terhadap upaya menciptakan Tanjungpinang yang bersih dan lestari.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh jajaran Forkopimda, yang aktif dan secara langsung ikut terjun dalam upaya menciptakan kebersihan di Tanjungpinang.
Lebih jauh, Rahma mengatakan saat ini Tanjungpinang sudah memiliki 52 bank sampah yang tersebar di 18 kelurahan.
Eksistensi bank sampah ini, sambungnya, merupakan salah satu manajemen pengelolaan sampah yang ikut andil membentuk budaya baru masyarakat Tanjungpinang untuk menjadikan sampah memiliki nilai ekonomis. Hingga, masyarakat tidak serta merta membuang sampah ke tempat-tempat pembuangan sementara.
“Terima kasih kepada semua pihak. Bersama-sama kita akan menjadikan Tanjungpinang yang lebih bersih dan sehat. Jika dikelola dengan baik, sampah sekalipun akan memiliki nilai ekonomi. Dan ini akan turut berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Rahma.
(*/pir)