KEPRI tampaknya memiliki pesona di mata investor asing yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan (EBT).
Setelah Sunseap dan Toba Bara Energi membubuhkan tanda tangan dalam perjanjian investasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di provinsi kepulauan ini, kini dua perusahaan pengembang PLTS berskala dunia yakni Quantum Power Asia dan ib vogt juga ikut melakukannya, Selasa (19/4) lalu.
Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) ini dilakukan di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, antara kedua perusahaan perusaan tersebut dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, yang disaksikan langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo.
Nilai investasi dari mega proyek ini mencapai Rp 71,8 triliun, dan diperkirakan akan menyerap 30 ribu lowongan pekerjaan.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan dirinya menyambut baik kolaborasi pembangunan PLTS ini, karena selain berdampak positif di bidang ekonomi, juga sesuai dengan wacana energi transisi yang saat ini menjadi agenda penting bagi Indonesia.
“Sebagai salah satu lokasi PLTS terbesar di dunia, kami di Kepulauan Riau menyambut baik langkah ini. Saya berharap PLTS ini akan menghadirkan solusi kebutuhan energi bersih masa depan sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo. Semoga implementasi proyek ini dapat berjalan lancar dan meningkatkan ekonomi di Kepulauan Riau, Indonesia, bersama-sama dengan Singapura,” tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo menyampaikan harapannya terkait kerja sama pembangunan PLTS di Kepri tersebut.
“Kami menyambut baik kerja sama ini karena kita berambisi untuk mewujudkan energi terbarukan, salah satunya melalui pembangunan PLTS ini. Pemerintah Indonesia sendiri telah memutuskan untuk mengurangi emisi gas sekitar 21 persen. Adanya kerja sama dengan negara lain, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi lebih untuk mengurangi emisi gas hingga 41 persen. Semoga implementasi MoU ini akan menghasilkan manfaat positif yang berkelanjutan bagi kedua negara,” katanya.
Dalam penandatanganan MoU, Managing Director dan CEO Quantum Power Asia, Simon G. Bell mengaku sangat senang.
“Kami sangat senang dapat menghadirkan solusi energi terintegrasi di Indonesia. Proyek PLTS ini akan mencakup pembangunan lebih dari 3,5 GW Solar PV dan lebih dari 12 GWh penyimpanan baterai di Kepri. Setelah kami ditunjuk menjadi importir listrik Singapura, kami akan membawa investasi lebih dari Rp 71,8 triliun atau setara US$ 5 miliar,” ucapnya.
Proyek ini akan menciptakan sekitar 30 ribu pekerjaan dan membangun sistem penyimpanan PV terbesar secara global yang pernah dibangun hingga saat ini.
Sementara itu, Managing Director dan CEO ib vogt, Anton Milner menambahkan inisiatif impor energi oleh Singapura dan Indonesia merupakan proyek penting secara global yang akan menjadi katalisator bagi transformasi kawasan menuju energi bersih dan bebas karbon.
“Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan bersama dengan Quantum Power Asia dan Union Energy, kami yakin rencana proyek kami sangat menarik untuk menciptakan program investasi jangka panjang yang berkelanjutan, baik untuk Singapura dan Indonesia,” ucapnya.
Kerja sama ini berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat sebelum mengekspor listrik ke Singapura. Dengan dukungan penuh dari komunitas masyarakat di Kepri, telah dirancang hubungan rantai pasokan hiper-lokal, program pelatihan kompetensi keterampilan yang relevan untuk penduduk, serta kegiatan pembangunan bisnis.
Dengan demikian, diharapkan proyek dapat melibatkan usaha mikro, kecil, hingga menengah lokal dan memberikan dampak positif pada masyarakat luas secara maksimal.
Sebagai bagian dari inisiatif untuk mencapai netralitas karbon pada 2050, Pemerintah Singapura melalui Energy Market Authority (EMA) telah mengeluarkan Request for Proposals (RfP) untuk izin impor listrik, guna memasok energi bersih dari negara tetangganya termasuk Indonesia. Proyek yang dihasilkan akan menjadi salah satu program PV Surya atau PLTS dan penyimpanan baterai terbesar di satu lokasi secara global.
Perusahaan pengembang PLTS berskala dunia, Quantum Power Asia dan ib vogt telah membentuk perusahaan patungan bernama Anantara Energy (Anantara) yang didedikasikan untuk mendanai dan membangun PLTS di Indonesia. Perusahaan ini juga bermitra dengan Union Energy Corporation, yang merupakan penyalur listrik terkemuka di Singapura, sebagai mitra impor dan pengecer.
Selama ini Quantum Power Asia adalah perusahaan yang telah berpengalaman dalam membangun dan membiayai PLTS di Indonesia dengan Perjanjian Jual Beli Listrik bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sementara, ib vogt merupakan salah satu pengembang PLTS terbesar di dunia yang berkantor pusat di Jerman dan beroperasi di 43 negara.
Konsorsium kedua perusahaan ini sebelumnya telah membangun PLTS dengan single-axis tracking pertama yang terbesar di Indonesia berskala 14,7 MW di Gorontalo, dan pembangunan PLTS terbesar ketiga di Indonesia yang berlokasi di Lombok berskala 7 MW.
Keduanya saat ini sudah beroperasi dan menyuplai listrik secara langsung ke PLN. Konsorsium Quantum dan ib vogt secara global telah membangun 3 GW PLTS dan telah memiliki proyek pada pipeline sebesar 27 GW.
Sumber : Kontan.co.id