BADAN Pengusahaan (BP) Batam tengah merampungkan desain moda transportasi massal di Batam. Dari hasil pengkajian, moda transportasi yang cocok adalah Light Rapid Transit (LRT). Proyek pengembangkan LRT ini segera dilelang akhir tahun ini.
“Ketika Batam menjadi kota modern, transportasinya pun juga harus modern. Akan tetapi, masih perlu pembahasan yang detail apakah modelnya yang seperti kapsul atau yang panjang. Masih akan kami kaji,” kata Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Rabu (10/5/2023) di Batam.
Pembangunan LRT ini merupakan upaya jangka panjang dalam mengakomodir kebutuhan jangka panjang warga Batam. Selain itu juga merupakan upaya untuk mengurangi kemacetan dan menjadikan Batam lebih modern.
“Sebab jika pembangunan jalan hingga lima lajur, tapi tidak diimbangi dengan transportasi massal, maka akan berdampak pada kemacetan dalam beberapa tahun kedepannya. Hal ini seiring dengan pertumbuhan penduduk ditambah dengan warga dari seluruh daerah yang akan mengunjungi Batam,” ungkapnya.
Proses penyiapan dokumen tengah berproses dan akan rampung akhir bulan mendatang. Baru setelah itu masuk tahap penyiapan dokumen lelang yang kurang lebih memakan waktu 3 bulan, dan selanjutnya masuk tahapan lelang di akhir tahun.
Selain LRT, BP Batam juga mengkaji desain pengembangan Pulau Rempang, lalu pembangunan Terminal 2 Bandara Hang Nadim, peningkatan serta pengembangan infrastruktur jalan.
Menurut Rudi, desain untuk pembangunan Terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim Batam sudah selesai. Saat ini, pihaknya masih menunggu proses lelang untuk pengerjaannya ke depan.
Orang nomor satu di Batam tersebut yakin, pesatnya pembangunan infrastruktur akan selaras dengan kemajuan investasi ke depannya. Terbukti, Batam masih mendominasi realisasi investasi di Provinsi Kepri dengan capaian 82,9 persen pada kuartal pertama tahun 2023 (leo).