Dunia
Cacar Monyet Menyebar di Eropa, Ini Asal-usulnya
Virus cacar monyet termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Virus ini pertama kali ditemukan pada 1958, ketika penyakit semacam cacar terjadi pada monyet laboratorium yang dipelihara untuk kepentingan penelitian.

VIRUS monkeypox atau cacar monyet semakin menyebar. Otoritas kesehatan di Amerika Utara dan Eropa mendeteksi puluhan kasus yang diduga atau terkonfirmasi cacar monyet sejak awal Mei lalu.
Badan Keamanan dan Kesehatan Britania Raya (UKHSA) mengonfirmasi tujuh kasus cacar monyet di London dan Inggris bagian timur laut.
Satu kasus disinyalir terjadi setelah bepergian ke luar negeri.
Sementara itu, Portugal 5 kasus, dan Spanyol 23 kasus potensial. Lantas, dari mana penyakit ini awalnya ditularkan?
Sebelumnya UKHSA melaporkan tiga kasus cacar monyet, dua di antaranya melibatkan orang-orang yang tinggal di satu rumah yang sama. Kasus ketiga terjadi pada seseorang yang baru saja melakukan perjalanan dari Nigeria. Diketahui, penyakit ini umumnya ditemukan pada hewan.
Virus cacar monyet termasuk ke dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Virus ini pertama kali ditemukan pada 1958, ketika penyakit semacam cacar terjadi pada monyet laboratorium yang dipelihara untuk kepentingan penelitian.
Namun begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyebaran virus ini kemungkinan besar berawal dari hewan pengerat. Walhasil, monyet bukan satu-satunya binatang yang ‘disalahkan’ sebagai sumber penyebaran penyakit ini. Pasalnya, reservoir alami cacar monyet pun masih belum diketahui.
“Di Afrika, bukti infeksi virus cacar monyet telah ditemukan pada banyak hewan termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus rebus Gambia, dormice, berbagai spesies monyet,” terang WHO dikutip dari Euro News, Kamis (19/5/2022).
Diketahui, Republik Demokratik Kongo (DRC) melaporkan kasus cacar monyet pertama pada manusia, yakni pada 1970. Sejak itu, kasus cacar monyet juga ditemukan di 11 negara Afrika yakni Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.
Di luar Afrika, mengacu pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan pada 2003 di Amerika Serikat. Kemudian pada 2018 dan 2019, CDC Eropa melaporkan dua pelancong dari Inggris, satu dari Israel, dan satu dari Singapura menderita cacar monyet. Seluruhnya memiliki riwayat perjalanan ke Nigeria.
(*)
sumber: detik.com