DUTA Besar Jerman untuk Indonesia dan Timor Leste, Ina Lepel membawa rombongannya menyambangi Batam. Mereka makan siang bersama Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi di Hotel Best Western Panbil, sekaligus membahas mengenai potensi kerja sama antara Jerman dan Batam, khususnya di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) listrik bertenaga surya, Rabu siang (22/2).
“Kami datang dari Jakarta dan setelah mendarat kami langsung bertemu dengan Bapak Kepala BP Batam juga selaku Walikota Batam. Kami ingin mengetahui bagaimana Batam saat ini. Karena kami mendengar Batam begitu luar biasa, menarik, berkembang dari sisi ekonomi dan bisnis,” katanya.
Ia hadir bersama dengan delegasi kedutaan yakni Sekretaris Utama Bidang Ekonomi, Maximillian Mauer, Deputy Executive Director German-Indonesia Chamber of Industry and Commerce, Martin Kohoutek, dan Staff Bidang Ekonomi Maharini, Ayuanindita.
“Kami fokus terhadap pertumbuhan ekonomi Batam pasca situasi Covid-19, potensi dan tantangan proyek tenaga panel surya atau penyediaan EBT, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), hingga proyeksi pengembangan Batam ke depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Rudi menyampaikan kondisi ekonomi Batam terkini yang secara positif terus mengalami peningkatan. Hal ini ditengarai oleh kebijakan-kebijakan yang dibangun selama masa pandemi, yang cukup emberikan ruang bagi kegiatan ekonomi hulu dan hilir untuk terus bergerak.
Seperti halnya pembangunan infrastruktur dan kebijakan tidak dilakukannya lockdown hingga kebijakan pendampingan protokol Kesehatan bagi perusahaan di Batam selama masa covid-19 berlangsung.
Perekonomian Batam secara stabil terus mengalami peningkatan signifikan. Menurut data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 4,75 persen pada 2021, yang terbilang luar biasa meski di tengah pandemi dan melampaui angka pertumbuhan nasional sebesar 3,69 persen.
Hingga tahun 2022, ekonomi Batam akan terus tumbuh kuat diproyeksikan dengan rata-rata 5,15-5,66 persen, sementara Kepri berada pada angka 5,03 persen, dan nasional 5,31 persen.
Ia juga melaporkan data dari LKPM 2022, Untuk PMA asal Jerman saat ini terdapat 10 proyek besar baru dengan investasi US$ 45.367,4 ribu pada kuartal keempat tahun 2022, dengan total penambahan 41 tenaga kerja Indonesia khusus pada periode tahun 2022. Mayoritas berada pada sektor peralatan listrik dan optik.
“Ini terus kami dorong dari sisi infrastruktur dan kemudahan perizinan. Dan angka ini kami optimis, akan lebih indah angkanya bila perusahaan Jerman beramai-ramai datang investasi di Batam,” jelasnya.
Hal ini mendapat sambutan hangat dari pihak Kedutaan. Maximillian Mauer mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong perusahaan-perusahaan Jerman untuk menanamkan modalnya di Batam.
“Luar biasa. Kami sangat tertarik tentu dan siap membantu. Kami akan mendorong dan menyampaikan pada perusahaan kami di Jerman. Dan mohon disampaikan apa saja yang bisa kami lakukan untuk Batam,” pungkasnya (leo).