Hubungi kami di

Jalan-Jalan Plesir

Galang, Destinasi Wisata Potensial di Batam

Terbit

|

Pintu masuk ke Vihara Pulau Galang di Batam. F Ist

MESKI pembangunan infrastruktur kelas atas, kawasan Pulau Galang memiliki potensi wisata besar yang masih belum dioptimalkan. Salah satunya yakni Pulau Abang yang berada di sekitar Galang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata menyampaikan, selain Belakang Padang dan Nongsa, Pulau Abang termasuk dalam kawasan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan INasional (RIPPARNAS) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Ardi mengatakan, salah satu daya tarik yang dimiliki Pulau Abang yakni snorkeling dan terdapat Blue Coral yang langka, hanya ada satu di pulau ini.

“Pulau Abang memiliki potensi luar biasa untuk menarik wisatawan, salah satunya kegiatan snorkeling melihat blue coral,” kata Ardi baru-baru ini.

Ia menyampaikan, selain mempromosikan Pulau Abang di kancah nasional dan internasional, usulan masyarakat untuk mengadakan pelatihan bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif juga akan diakomodir, sehingga wisata di Pulau Abang akan semakin berkembang.

BACA JUGA :  Ada 144 Kunjungan Wisman ke Kepri Sepanjang September 2021

“Masyarakat Kelurahan Pulau Abang mengusulkan pelatihan ekonomi kreatif dan Bahasa Inggris khusus pariwisata, usulan tersebut bisa dilaksanakan,”terangnya.

Selain itu, ia menyampaikan jika pihaknya akan membuat Tim Ahli Cagar Budaya untuk mendata cagar budaya di Kota Batam, agar potensi peninggalan bersejarah di Batam bisa dikurasi dan dijadikan sebagai bagian dari koleksi Museum Batam Raja Ali Haji.

“Disbudpar Batam telah memiliki penggiat budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud). Kami akan melakukan ekspedisi di Gunung Kandap, Galang, informasinya disana ada nol kilometer Batam,” ucapnya.

Ardi juga menyempatkan melihat Minamisebo atau yang dikenal Tugu Jepang yang berada di Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang. Dari informasi yang diperokeh, tugu ini dibangun pada 23 Agustus 1981 oleh Rempang Frienship Association (RFA).

BACA JUGA :  "Seru Bersama Sahabat" (Sahabat Daihatsu Batam) | NGOBROL EVERYWHERE (FULL)

RFA merupakan sebuah lembaga non-profit yng dibentuk warga Jepang untuk mengenang serdadu Jepang yang tewas, saat menunggu kepulangan mereka ke tanah air, pasca pemerintah Jepang bertekuk lutut di tangan sekutu, di perang dunia kedua.

“Dari 112.708 ada 128 serdadu meninggal saat menunggu kepulangan,” sebutnya.

Kini, jejak peninggalan Jepang berdiameter tiga meter itu menjadi peninggalan sejarah yang berada di jalan utama Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang. Di tugu tersebut tertera 128 nama-nama tentara Jepang yang meninggal di Sembulang.

Dan terakhir, Galang juga bakal memiliki destinasi wisata paralayang yang merupakan hasil kolaborasi bersama dengan TNI Angkatan Udara. Adapun lokasinya berada di Bukit Gendang, Kawasan Hutan Konservasi Taman Baru, Pulau Rempang Galang (leo).

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook