GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, bersama Danlanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kol. Nav. Arief Budiman, dan jajaran melangsungkan rapat membahas rencana pengembangan base ops dan apron (tempat parkir pesawat), di Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin (26/12/2022).
Ansar membuka rapat dengan menyampaikan pengembangan fasilitas Lanud menjadi penting karena saat ini fasilitas tersebut masih menempati bagian kecil dari ruangan yang dipinjamkan Angkasa Pura.
“Memang tidak bisa dikembangkan dan direhab dikarenakan menyangkut aset. Danlanud sebenarnya sudah lama mengusulkan ini. Alhamdulillah dari komunikasi terakhir, saat ini kita dengarkan apa yang bisa kita dukung dan bantu dalam percepatan penyediaan fasilitas penting ini,” ujarnya.
Ansar mengatakan pengembangan fasilitas Lanud RHF juga penting untuk mendukung pengamanan wilayah kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia.
Ia menyarankan pengembangan fasilitas itu harus dikerjakan selangkah demi selangkah. Menurutnya tim dari Pemprov Kepri, Pemko Tanjungpinang, BPN, dan Lanud RHF sendiri turun ke lapangan.
“Pelajari lahan, inventarisir pemilik, posisi dan status, dan perkirakan dahulu berapa anggaran pembebasan lahan,” ujar Ansar.
Mantan Legislator DPR RI itu juga mengutarakan jika pembebasan lahan telah selesai, maka tahun 2024 sudah bisa dilaksanakan cut and fill. “Kemudian supaya ini cepat, surati pemko dan pemprov untuk berbagi anggaran,” ujar Ansar.
Sementara itu, Danlanud RHF Tanjungpinang, Kol. Nav. Arief Budiman, mengatakan pihaknya mengajukan permohonan lahan pembangunan Baseops dan Apron. “Kami mengajukan permohonan lahan pembangunan base ops dan apron di Lanud RHF kepada Gubernur Kepri,” ujarnya.
Danlanud RHF menargetkan pembangunan itu dapat dimulai sekitar Oktober 2023. Ia memaparkan sarana dan prasarana base ops yang ideal hendaknya memiliki apron untuk menampung pesawat angkut dan tempur, shelter/hanggar pesawat, ATC tower sendiri, fasilitas meteorologi, VIP room untuk pejabat, ruang briefing crew, serta crew room.
Selain itu, juga dilengkapi kendaraan pemadam kebakaran dan hanggarnya, ruang siaga kesehatan, ruang kerja staf Dukopsbang, ruang pendaftaran dan tunggu Dinas Angkutan Angkatan Udara (DAAU), ruang pemeriksaan x-ray, fasilitas tempat ibadah dan MCK yang layak.
“Kemudian, tanggul penahan gas buang saat pesawat run up setelah pemeliharaan, ruang alkat, arming/de-arming area untuk pesawat tempur, dan gudang barang masuk/keluar,” paparnya.
Ia juga memaparkan model base ops yang ideal antara lain Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma (Jakarta), Lanud Adi Sutjipto (Yogyakarta), Lanud Abd Saleh (Malang), Lanud Sultan Hasanuddin (Makassar), Lanud Supadio (Pontianak) dan Lanud Roesmin Nurjadin (Pekanbaru)
“Untuk itu kami mohon arahan dan bantuan dari Pak Gubernur terkait pengembangan base ops dan apron ini,” ujar Kolonel Arief. (*/pir)
Sumber: Antara