WAKIL Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Tjaw Hoeing menuturkan, kawasan industri di Batam, Bintan dan Karimun sudah clear and clean, sehingga tidak ada lagi permasalahan terkait lahan.
Terkait dengan upaya mendorong kemudahan masuknya investasi di Kepri, kawasan industry di Batam, Bintan, dan Karimun lanjutnya, hanya tinggal menyesuaikan jenis industrinya seperti apa
“Tinggal bagaimana kita memanfaatkan pembangunan gedung yang tersebar di masing-masing kawasan industry, baik di Batam, Bintan dan Karimun,” kata Tjaw.
Untuk infrastruktur dasar sendiri, infrastruktur industri dan sarana penunjang di kawasan industry di Kepri dinilai sudah sangat tersedia di masing-masing kawasan industry. Pada prosesnya, tinggal menyesuaikan tahapan pembangunan yang memerlukan waktu sekitar 6 sampai 10 bulan, tergantung kapasitas yang dikehendaki oleh investasi yang masuk.
Wakil Komite Tetap (Komtap) Pengembangan Kawasan Berikat dan Kawasan Perdagangan Bebas, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Ok Simatupang menuturkan, Kepulauan Riau (Kepri) sangat siap menampung relokasi perusahaan asal USA maupun Jepang yang ada di China.
Kota Batam, Kabupaten Bintan dan Karimun, kata Ok, memiliki letak geograpis yang paling strategis di jalur perdagangan international.
Selain itu, hadirnya insentif yang telah diberikan oleh pemerintah sebagai Kawasan Perdagangan Bebas juga menjadi daya tawar yag tidak bisa dikesampingkan. Lebih-lebih kedekatan Batam, Bintan, dan Karimun dengan Singapura yang merupakan base logistics hub terbesar di dunia.
Dari sisi kawasan industrinya, dengan ketersediaan infrastruktur industri dan pengelola kawasan industri sudah sangat teruji. Saat ini masih tersedia ratusan hektar yang tersebar ditiap-tiap kawasan industri di Batam, kemudian ada ribuan hektar di Bintan dan Karimun yang siap juga dikembangkan.
Sebelumnya, Kadin Kepri menelurkan program Batam, Bintan, Karimun (BBK) Lahan Murah. Program untuk menjaring investasi dengan diberikan gratis sewa lahan sampai dengan 5 Tahun. Ketua Kadin Kepri, Ahmad Maruf Maulana menuturkan, pihaknya telah menyiapkan lahan seluar 30 hektar di kawasan industry di Kabil, Batam dan 2 sampai 5 hektar di kawasan Sei Lekop, Bintan.
Ide dari program BBK (Batam, Bintan dan Karimun) Murah sewa lahan gratis lima tahun ini diperuntukan untuk investor yang akan merelokasi perusahaannya dari Cina ke Batam, Bintan dan Karimun. Dimana penggratisan sewa lahan selama lima tahun ini, sebagai jawaban atas kesulitan investor yang selama ini mencari lahan untuk pembangunan industri.
*(Bob/GoWestId)