MILITER penjajah Israel (IDF) terus menyasar fasilitas-fasilitas sipil yang krusial untuk keberlangsungan hidup warga Gaza Palestina. Yang terkini, konvoi kemanusiaan Bulan Sabit dan Palang Merah menjadi sasaran tembakan pendudukan Israel.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan konvoi kemanusiaan mendapat serangan saat menuju Kota Gaza pada Selasa (7/11/2023) waktu setempat, tetapi berhasil mengirimkan pasokan medis ke Rumah Sakit Al Shifa.
Sementara itu, menurut keterangan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS, serangan itu menyebabkan dua truk rusak dan seorang pengemudi terluka ringan.
“Konvoi lima truk membawa persediaan medis yang menyelamatkan nyawa ke fasilitas kesehatan termasuk Rumah Sakit al-Quds ketika diserang,” kata PRCS via platform X alias Twitter.
Konvoi tersebut termasuk lima truk dan dua kendaraan ICRC yang tengah membawa pasokan medis penyelamat nyawa untuk fasilitas-fasilitas kesehatan termasuk ke Rumah Sakit Al Quds dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, saat diserang.
Organisasi tersebut tidak mengidentifikasi siapa pihak yang menyerang konvoi itu.
Setelah kejadian tersebut, konvoi tersebut mengubah rute dan mencapai Rumah Sakit Al Shifa sampai berhasil mengirimkan pasokan medis.
Konvoi ICRC kemudian menemani enam ambulans yang membawa pasien terluka parah ke pintu perbatasan Rafah dari Gaza ke Mesir, kata kelompok itu.
“Ini bukan kondisi yang membuat petugas kemanusiaan bisa bekerja,” kata William Schomburg, kepala sub-delegasi ICRC di Gaza.
Ia menegaskan dan memastikan bantuan vital mencapai fasilitas medis adalah kewajiban hukum yang dijamin hukum humaniter internasional.
Organisasi netral yang berbasis di Jenewa itu telah mengawal para pasien dan mengangkut sandera yang dibebaskan keluar dari Gaza.
Sebuah sekolah yang dikelola PBB di Gaza utara juga terkena serangan langsung dalam satu hari terakhir, menewaskan satu pengungsi, termasuk di antara 5.500 orang yang berlindung di sana, dan melukai sembilan lainnya.
Sementara itu, pasokan bantuan telah mengalir ke Jalur Gaza yang dikuasai Hamas sejak Israel mulai mengizinkan bantuan terbatas pada 21 Oktober.
PBB mengatakan hanya lebih dari 500 truk yang membawa makanan, air dan pasokan medis namun tidak ada bahan bakar yang masuk sejak pengepungan Israel dilonggarkan. Jumlah tersebut kira-kira sama dengan jumlah truk bantuan yang melintasi Gaza setiap hari sebelum konflik meletus pada 7 Oktober.
Sementara itu, juru bicara otoritas kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra pada Selasa mengumumkan bahwa total warga Palestina di Gaza yang tewas akibat serangan Israel meningkat jadi 10.328 orang, termasuk 4.237 anak-anak. Demikian seperti dilansir The Guardian, Rabu (8/11).
Menurut Qudra, jumlah korban luka naik menjadi 25.965 orang. Qudra kemudian mendesak intervensi internasional untuk mencegah pengeboman rumah sakit.
Tidak hanya itu, Qudra menyatakan bahwa Israel telah mengubah koridor evakuasi yang diumumkannya menjadi jebakan bagi para pengungsi.
(ade)