Ini Batam
Jadi Bagian Paket Wisata, Museum Batam Dikunjungi 50 Pemandu Wisata

MUSEUM Raja Ali Haji Batam mendapat kunjungan dari 50 pemandu wisata yang tergabung dalam Inko Travel, Jumat (30/9). Tujuan dari kunjungan ini untuk memberikan pengetahuan terkait barang-barang koleksi yang terdapat di museum tersebut.
Rombongan pemandu wisata diterima oleh Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, M Zen bersama Kepala Tata Usaha Museium, Irzal.
“Guide ini merupakan karyawan travel yang ada di Kota Batam dan mereka semua merupakan pemandu wisata berbahasa asing,” ungkap pemilik travel, Mr Kong.
Sebagai salah satu tujuan wisata yang baru di Batam, maka bagi seorang pemandu sangat perlu untuk mengetahui apa-apa saja barang koleksi yang terdapat di museum itu.
“Sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kadisbudpar Batam, Pak Ardi, bahwa museum ini merupakan bagian dari itenery paket perjalanan wisata di Batam. Makanya para guide ini perlu mendapatkan briefing terkait informasi seputar Museum Raja Ali Haji,” paparnya.
Kadisbudpar Batam, Ardiwinata menyambut baik apa yang dilakukan pihak Inko Travel ini. Katanya, sebagai garda terdepan dalam melayani wisatawan, pemandu wisata memegang peranan sangat penting.
“Seorang pemandu wisata harus mampu menyampaikan informasi suatu destinasi secara baik dan lebih luas kepada wisatawan yang dibawanya. Kemampuan ini bisa dipelajari dan digali lewat kegiatan seperti ini,”ujarnya.
Selain itu, pengetahuan yang dimiliki pemandu wisata membutuhkan wawasan yang luas, tidak hanya terbatas mengenal destinasi wisatanya saja namun juga memperkaya pengetahauannya tentang hal-hal lain di sekitarnya.
Saat ini ada lebih dari 70 benda koleksi yang terdapat di Museum Raja Ali Haji. Salah satu koleksi terbaru museum ini adalah koleksi batik dan Jong yang merupakan kapal permainan tradisional Melayu.
Koleksi lain yang terdapat di museum yang dibangun di atas astaka bekas MTQ Nasional XXV, yakni barang peninggalan Kerajaan Riau Lingga dari masa penjajahan Belanja, masa kepemimpinan Temenggung Abdul Jamal dan penjajahan Jepang.
Untuk mempermudah wisatawan dalam memperoleh informasi secara lengkap mengenai koleksi museum pengunjung dapat diakses melalui kode quickresponse (QR). Keterangan informasi dari koleksi Museum Batam Raja Ali Haji menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (leo).