RENCANA Pemerintah Pusat akan membangun rumah sakit di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) disambut baik oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Buralimar.
Buralimar menilai hadirnya fasilitas kesehatan di pesisir Batam tersebut tidak akan signifikan mempengaruhi sektor pariwisata di Kepri, walaupun saat ini peruntukan pembangunannya direncanakan untuk pasien COVID-19.
Rencana pemerintah ini tentu telah mempertimbangkan banyak aspek, utamanya untuk menjangkau kepentingan khalayak ramai. Sehingga rencana menghadirkan fasilitas rumah sakit di Pulau Galang ini tentu akan membawa hal positif di masyarakat.
“Ini tentu untuk kepentingan negara, kita akan dukung karena pasti membawa pengaruh positif. Pengaruhnya pada pariwisata tentu ada, tapi tidak akan lama,” kata Buralimar ketika dihubungi pada Selasa (3/3).
Terkait terpilihnya Pulau Galang sendiri, mantan Kadis Pariwisata Kota Batam ini mengaku hal tersebut tidak menjadi masalah. Hanya saja ia menilai kalau Natuna juga bisa dipertimbangkan sebagai alternatif lokasi rumah sakit untuk kepentingan penanganan pasien dengan infeksi virus tertentu.
Meskipun demikian, sosialisasi terkait rencana mendirikan rumah sakit ini, baik itu peruntukannya untuk pasien COVID-19 dan virus-virus lainnya, atau sebagai fasilitas untuk menunjang layanan kesehatan bagi masyarakat pesisir, tetap harus dibarengi dengan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga rencana tersebut bisa dipahami secara benar.
Jika sosialisasi ini tidak dilakukan secara maksimal, bukan tidak mungkin akan terjadi penolakan seperti yang terjadi pada lokasi observasi ratusan WNI asal China di Kabupaten Natuna beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari (Aspabri) Kepri Surya Wijaya meyakini kalau Indonesia belum membutuhkan rumah sakit khusus untuk penanganan COVID-19 seperti di China. Fasilitas yang ada saat ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia dinilai sudah maksimal dan berstandar internasional untuk penanganan COVID-19.
Kalaupun nantinya pemerintah tetap mendirikan rumah sakit, Surya berharap ptosesnya bisa dilakukan di tahun-tahun mendatang. Sebab pembangunan tersebut selain membutuhkan waktu, yang diprediksi lebih lama dibanding periode hilangnya COVID-19 dalam beberapa bulan ke depan, pembangunan yang dilakukan saat ini akan memberikan rasa takut lebih akan COVID-19 bagi calon wisatawan yang akan datang ke Kepri.
Senada dengan Buralimar, Surya sepakat kalau rencana pembangunan rumah sakit di Pulau Galang ini tentu beranjak dari upaya negara untuk hadir memberikan layanan kepada masyarakat.
*(bob/GoWestId)