Hubungi kami di

Film Film Film

Michelle Yeoh, Perempuan Asia pertama Menang ‘Aktris Terbaik’ Piala Oscar

Terbit

|

Michelle Yeoh saat menerima anugerah Oscar, © scmp.

ARTIS kelahiran Malaysia, Michelle Yeoh berhasil menorehkan sejarah sebagai perempuan Asia pertama yang memenangkan Piala Oscar kategori ‘Aktris Terbaik’ dalam film Everything Everywhere All at Once.

Film itu juga memenangkan penghargaan kategori ‘Film Terbaik’, ‘Skenario Asli Terbaik’, dan ‘Sutradara Terbaik’.

Saat berada di panggung untuk menerima penghargaan, Yeoh berkata:

“Untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang terlihat seperti saya menonton malam ini, ini adalah mercusuar harapan dan kemungkinan.”

“Dan untuk para perempuan, jangan biarkan siapa pun memberitahumu bahwa kamu telah melewati masa jayamu.”

Perempuan berusia 60 tahun itu mengalahkan antara lain, Cate Blanchett dalam film Tar serta Ana de Armas yang memerankan Marilyn Monroe dalam film Blonde.

“Ini adalah bukti bahwa mimpi memang menjadi kenyataan,” kata Yeoh.

“Saya harus mendedikasikan ini untuk semua ibu di dunia karena mereka adalah pahlawan super. Tanpa mereka, tidak ada dari kita yang akan berada di sini malam ini.”

Melansir dari BatamBuzz.com, Yeoh adalah perempuan kulit berwarna kedua yang memenangkan penghargaan kategori aktris terbaik – setelah Halle Berry dalam film Monster’s Ball lebih dari dua dekade lalu.

BACA JUGA :  Warga Kepri Positif COVID-19, Berikut Riwayat Perjalanannya Ke Negeri Jiran Malaysia

Everything Everywhere All at Once berkisah mengenai seorang pemilik binatu, diperankan oleh Yeoh, yang harus memanfaatkan versi dirinya yang berbeda di beraneka jagat untuk menyelamatkan dunia.

Bintang kelahiran Malaysia

Sebelum meraih kesuksesan di Hollywood, Michelle Yeoh sudah menjadi bintang film terkenal di Asia.

Dia lahir di Ipoh, Perak, di Malaysia, dan mengenyam pendidikan di Royal Academy of Dance di London pada masa remajanya.

Cedera punggung mengakhiri karier menarinya – tetapi pendidikan di institusi tersohor itu tidak sia-sia karena memampukannya melakukan aksi stunt secara mandiri di film, yang kemudian membuatnya terkenal.

Setelah memenangkan kontes Miss Malaysia, dia mulai ikut syuting film di Hong Kong dan meraih ketenaran dengan berperan sebagai inspektur polisi dalam film Yes Madam! pada 1985. Film tersebut sangat sukses sehingga menginspirasi banyak film aksi berbahasa Mandarin lainnya untuk menampilkan pemeran utama perempuan.

“Saya terlibat dalam film aksi karena saya tidak percaya bahwa perempuan adalah sosok yang harus diselamatkan. Kisah soal perempuan harus diceritakan dengan benar,” kata Yeoh.

BACA JUGA :  Diimingi Bekerja di Malaysia, Dua Calon TKI Asal Jawa Hanya Dibawa ke Lingga

Cody Foo, yang bertetangga dengan Yeoh di Ipoh ketika dia berusia lima tahun, mengatakan: “Saya ingat ibu saya selalu ingin bergaul dengannya. Saya tahu dia penting karena ibu saya memanggilnya Bibi Michelle Yeoh, bukan Bibi Michelle. Saya ingat pernah meminta memainkan gantungan kuncinya dan dia mengizinkan saya karena itu membuat seorang anak sibuk saat dia mengobrol dengan ibu saya. Dia pada dasarnya seperti Bibi lainnya.”

Kesuksesannya telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan bagi banyak orang Malaysia, seperti Cody, yang sekarang menjadi artis rekaman berusia 33 tahun di negara tersebut.

“Sulit untuk sekadar membayangkan seperti apa kesuksesan bagi kami kaum minoritas di bidang kreatif, sampai Michelle Yeoh menunjukkan kepada saya bahwa saya bisa,” kata Foo.

“Pada tahun 1996, kami datang untuk mendukungnya pada pembukaan restorannya. Tak lama setelah itu, dia meninggalkan Malaysia untuk syuting film Tomorrow Never Dies dan saya tidak pernah melihatnya lagi,” katanya.

(*)

Artikel dan informasi lain dari BatamBuzz, bisa disimak di : www.batambuzz.com 


Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]