NELAYAN di Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan mengeluhkan pencemaran minyak hitam yang terjadi sepanjang pantai di wilayah itu.
Minyak hitam itu selain mencemari pantai juga mengenai alat tangkap nelayan setempat, seperti kelong, jaring ikan dan perahu mereka yang berlabuh di pesisir pantai. Akibat pencemaran minyak hitam ini, sudah seminggu nelayan tidak bisa melaut.
“Sangat mengganggu sekali, lah, bang, jaring ikan tidak bisa dibentang, tali, drum, kelong kena, boat hitam sudah badannya hitam kena minyak hitam juga,” kata Muswanto, salah seorang nelayan saat di wawancara Minggu (25/2/2024) kemarin.
Dia mengatakan apabila dipaksakan melaut, kondisi di pesisir pantai juga tidak ada ikan karena kondisi laut tercemar.
“Saat ini mau turun ke laut, kasihan alatnya, jaringnya hitam, ikan tak dapat. Sementara istirahat dulu lah,” kata dia.
Muswanto bersama nelayan lain berharap dampak minyak hitam bagi pesisir bisa ditanggulangi pemerintah. Menurutnya, ini fenomena musiman, setiap tahun terjadi di musim angin utara.
Muswanto mengaku tidak tahu asal minyak hitam ini karena laut Bintan berada di perbatasan RI dengan Malaysia dan Singapura.
“Kalau bisa ditanggulangi, musiman setiap tahun terjadi mengalami seperti ini, kita tidak bisa melihat langsung kapal yang membuang di laut bang, tapi pas musim angin utara gumpalan minyak hitam itu hanyut ke pantai kita”, Jelasnya.
Sementara itu, Ketua Nelayan Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan, Khairudin, mengatakan sudah satu minggu kondisi minyak hitam mencemari pesisir pantai.
Menurutnya pencemaran minyak hitam kali ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya karena minyak hitam yang datang saat ini sangat tebal mencapai 6 inci, mencemari sepanjang 1 kilometer di pesisir pantai Desa Malang Rapat.
“Ini sudah banyak sudah tertimbun pasir ini, kalau kemarin baru datang tebal betul bang. Bisa mungkin 5-6 inci tebal minyak hitamnya bang”, Kata Khairudin Ketua Kelompok Nelayan Desa Malang Rapat.
Lebih lanjut, dia mengatakan sudah banyak nelayan mengadu kepadanya terkait pencemaran minyak hitam yang mencemari panta.
Khairuddin bahkan menyebut pencemaran minyak hitam sudah puluhan tahun terjadi di pesisir pantai. Pencemaran sudah terjadi sejak dia masih kecil.
“Kalau nelayan mengeluh minta diatasi pasti sudah ada bang. Kita sudah laporkan juga ke pihak Desa tapi masih kayak gini lah bang. Belum ada di bersihkan,” ujarnya.
(nes/cnnindonesia)