KEPALA Staf Kepresidenan, Moeldoko, memastikan polisi yang bertindak represif kepada demonstran bakal mendapat sanksi. Tindakan represif polisi, kata Moeldoko, tidak sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
” Pasti (ada sanksi). Yang pertama (aparat) pasti dievaluasi, pasti dievaluasi. Yang kedua, pasti anak-anak di lapangan yang melakukan tindakan-tindakan yang tidak proporsional, karena perintah presiden proporsional dan profesisonal,” ucap Moeldoko, dikutip dari , Rabu, 25 September 2019.
Menurut Moeldoko, Jokowi telah meminta evaluasi tindakan polisi. Sebab, tindakan itu dinilai mengganggu masyarakat. ” Terhadap hal-hal yang di luar itu ditanyakan tadi, akan kita evaluasi, dimana letaknya titik krusialnya dimana. Sehingga terjadi peristiwa seperti itu,” ujar dia.
Moeldoko juga menyayangkan intimidasi polisi terhadap sejumlah jurnalis. Dia mengatakan, tindakan represif polisi terhadap massa aksi demo karena ambang batas kesabaran dan emosi.
” Psikologi di lapangan itu, satu menghadapi psikologi massa. Psikologi massa itu juga punya ambang batas kesabaran, juga punya ambang batas emosi, dia juga punya ambang batas kelelahan dan seterusnya,” ucap dia.
Orangtua Faisal Amir Bakal Melapor ke Komnas HAM
Siti Asmah Ratu Agung, akan melaporkan ke Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) terkait kondisi anaknya, Faisal Amir, yang kritis saat demonstrasi di depan Gedung DPR, Selasa, 24 September 2019.
Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia itu ditemukan penuh luka di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
” Saya akan lapor Komnas HAM, Presiden, Kapolda supaya diusut,” kata Asmah dilaporkan Liputan6.com, Rabu, 25 September 2019.
Seperti yang diketahui, Faisal mengalami pendarahan di otak dan retak di batok kepalanya. Selain itu, tulang bahu Faisal juga patah.
Tubuh Faisal penuh dengan memar. Dokter di Rumah Sakit Pelni menyebut, luka itu akibat benturan benda tumpul.
” Itu kata dokter. Berarti anak saya sepertinya diperlakukan semena-mena,” ujar dia.
Asmah menyayangkan tindakan represif terhadap anak keduanya itu.
” Kami rakyat ini harus dilindungi. Apalagi ini ingin menyampaikan aspirasi rakyat. Kenapa diperlakukan seperti ini,” ujar dia.
Faisal menjalani serangkaian operasi selama 8 jam di Rumah Sakit Pelni. ” Operasi dilakukan kemarin dari jam 8 malam sampai jam 5 subuh,” ucap dia.
Sumber : Liputan6