By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    “Gegara Sebar Hoax; UAS Ditangkap”
    16 jam lalu
    Tiga Menteri ASEAN Bertemu di Batam, Bahas Industri Halal hingga Green and Blue Economy
    20 jam lalu
    Meski Warga Direlokasi, Pabrik Xinyi Ternyata Beroperasi 5 Tahun Lagi
    24 jam lalu
    Relokasi Sementara Warga Rempang, BP Batam Tiadakan Opsi Rusun
    24 jam lalu
    Akses ke Lokasi Tanjung Banon Segera Disiapkan
    1 hari lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Festival Kue Bulan Digelar di Kota Lama
    1 hari lalu
    Hunting Keliling Pulau Pecong bersama Siswa SMAN 22 Batam
    1 hari lalu
    6
    Sambu ; Melintas Waktu
    1 hari lalu
    Beragam Manfaat Rosemary untuk Kesehatan
    1 hari lalu
    Hasil Asian Games 2023: Timnas Indonesia U-24 Tersingkir Usai Kalah 0-2 dari Uzbekistan
    2 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Situs Sejarah Pulau Penyengat
    2 hari lalu
    Mc Dermott Indonesia Batam
    3 hari lalu
    Pulau Sambu
    3 hari lalu
    Pulau Karas
    3 minggu lalu
    Pulau Galang Baru
    3 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    “Soerya Belajar Lagi” | On Location
    2 hari lalu
    “Batam Punya Tiga Musim?” | On Location
    6 hari lalu
    “Nuansa Kapal Pesiar di Hotel Bintang 4 Batam” | On Location
    3 minggu lalu
    “Mengapa Perlu Naik Trans Batam?” | On Location
    1 bulan lalu
    Kebun Raya Batam; “Perlu Komitmen Total” | On Location
    1 bulan lalu
  • Sudah Punya Akun?
Sebaran
  •  
    Digitalisasi Sekolah SMAN 20 Batam...
    SMA Negeri 20 Batam berdiri tanggal 1 Juli 2015. Saat ini, SMA Negeri 20 Batam sudah memperoleh akre
    272 Sebaran
  •  
    Kalahkan Batam City 3-1, Seuramoe Raih Piala Bergilir Liga Batam 2023...
    KOMPETISI Sepakbola Liga Batam 2023 berakhir sudah. Klub Sepakbloa PS Seuramoe tampil sebagai kampiu
    450 Sebaran
  •  
    Fokus Proyek Xinyi Group di Lahan 2300 Hektar, 5 Kampung Digeser...
    PEMERINTAH akan fokus untuk proyek pertama di Rempang Eco-City di atas lahan 2300 hektare. Menurut M
    441 Sebaran
  •  
    Uji Coba Kapal Remote Control, Mahasiswa Poltek Batam Tenggelam di Danau Greenland...
    MUSIBAH dialami seorang mahasiswa Politeknik Batam, bernama Muhammad Tsaqif Nofriza (20). Saat melak
    466 Sebaran
  •  
    Liga Batam 2023, PS Seuramoe Tantang Batam City di Final...
    RUNNER Up Liga Batam tahun 2022, PS IKLA, gagal memenuhi ambisinya untuk masuk ke babak partai punca
    394 Sebaran
Menyimak: Ncing Sambo Maen Pukulan
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Cerita Foto
    • Berita Video
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2016 - 2023 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Histori

Ncing Sambo Maen Pukulan

Yunus Suchari
Update Terakhir 2022/08/30 at 7:52 AM
Editor Yunus Suchari 1 tahun lalu 574 disimak
Sebar
Sebar
120
SEBARAN
ShareWhatsappTelegram

MASYARAKAT Betawi umumnya menyebut seni bela diri sebagai maen pukulan. Sebutan lain yaitu silat, maen akal, maen taplekan, bhe si atau beksi, gisauw, dan kuntao atau kundao. Tiga istilah terakhir kental pengaruh Tionghoa.

Masyarakat Betawi mengartikan maen pukulan sebagai permainan yang melibatkan kontak fisik serang-bela dengan atau tanpa senjata. Di dalamnya terdapat unsur bela diri. Disebut maen pukulan karena gerakannya didominasi oleh pukulan yang disinyalir terpengaruh ilmu bela diri dari imigran Tionghoa Selatan. Maen pukulan juga menabukan penggunaan kaki atau tendangan. Kalau pun ada tendangan hanya sebatas pusar ke bawah.

Menurut Gusmanuddin Natawidjaja alias G.J. Nawi dalam Maen Pukulan: Pencak Silat Khas Betawi, konteks kata maen (dialek lokal untuk “main”) menandakan ada unsur kesenangan. Dengan kata lain, ilmu bela diri bagi masyarakat Betawi awalnya hanyalah permainan, bukan untuk menunjukkan kehebatan fisik maupun sifat jago.

Sejarawan Alwi Shahab dalam Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe menyebut para jago maen pukulan ditakuti bukan hanya karena kepandaiannya dalam ilmu bela diri, tetapi karena mereka membela kebenaran dan ahli ibadah yang tidak menonjolkan diri. Sebab, orang-orang Betawi dulu sebelum belajar maen pukulan harus lebih dulu mempelajari agama. Jadi, tidak heran kalau para jagoan Betawi banyak ditemui di masjid-masjid dan majelis-majelis taklim. Murid-muridnya juga belajar di masjid-masjid.

Untuk belajar maen pukulan para murid harus mematuhi peraturan yang disyaratkan oleh para gurunya. Mereka tidak bolah berjudi, berzina, mabuk-mabukan, dan jangan lupa salat. Dengan demikian, tujuan belajar maen pukulan bukan untuk mentang-mentang menjadi jagoan, tetapi untuk menjaga diri dan keluarga.

Dalam bukunya yang lain, Saudagar Baghdad dari Betawi, Alwi Shahab menyebutkan bahwa maen pukulan bagi masyarakat Betawi terdahulu sudah mendarah daging. Tidak ada orang Betawi yang sama sekali nihil dari maen pukulan. Bahkan, kaum perempuan pun mahir memperagakan jurus maen pukulan mulai jurus dasar sampai jurus pamungkas.

Karenanya tidak heran, dalam cerita rakyat Betawi, kerap muncul jago-jago dari kaum perempuan yang membela rakyat tertindas, menentang pimpinan yang zalim, dan menegakkan amar makruf nahi munkar.

“Sebut saja nama Mirah, yang memperoleh gelar ‘singa betina dari Marunda’ atau Nyi Mas Melati, tokoh pejuang revolusi fisik pada 1945 di Tangerang yang berada di medan perang dengan keberanian luar biasa,” tulis Alwi Shahab.

Menurut Nawi yang mengutip tuturan lisan masyarakat setempat, Marunda dulu menjadi tempat berkumpulnya jago-jago maen pukulan Betawi. Marunda merupakan kawah candradimuka bagi para jago dan jagoan. Kisah tentang Si Mirah, Si Ronda, sampai Si Pitung tertanam kuat dalam bentuk cerita rakyat.

“Setiap jago Betawi jika ingin menguji kemampuan maen pukulannya, akan menyambangi Kampung Marunda,” tulis Nawi.

Salah satu jago maen pukulan di Marunda adalah H. Muhammad Sambo Ishak yang biasa disapa Ncing Sambo. Menurut Ncing Sambo, zaman dulu ilmu agama dan ilmu maen pukulan merupakan kewajiban bagi setiap anak laki-laki. Bahkan, kemampuan dalam dua ilmu itu menentukan seorang lelaki Betawi diterima sebagai menantu atau tidak.

Orang-orang tua Betawi zaman dulu sebelum mungut mantu laki selalu mempunyai harapan dengan bertanya kepada lelaki yang hendak melamar anak gadisnya mengenai dua perkara, yaitu ilmu agama dan ilmu maen pukulan. “Tradisi menjatuhkan harapan kepada calon mantu laki ini disebut kekudangan,” tulis Nawi.

Kalau calon mantu tidak mampu menguasai ilmu agama dan ilmu maen pukulan, maka calon mertua biasanya akan mengatakan dalam bahasa Betawi, “Kalau elu kagak bisa ngaji atawe maen pukulan lebih baek kagak usah jadi mantu gue!”

Namun, jika calon mantu menguasai kedua ilmu itu, dia harus mempraktikannya di hadapan keluarga mempelai perempuan. Ujian ilmu agama yaitu mengaji Al-Qur’an. Sedangkan maen pukulan diuji oleh calon mertua atau wakilnya. Ujian dilakukan di tempat tertutup untuk menjaga harga diri keduanya. Kalau calon mantu menang, maka dia diterima, dan mertuanya akan belajar kepada calon mantu atau gurunya.

“Tradisi kekudangan diakhiri acara makan bersama sebagai cerminan jalinan keluarga baru. Sayangnya, tradisi kekudangan kini sudah tidak terdengar lagi,” tulis Nawi. Kini, maen pukulan biasanya diperagakan dalam prosesi palang pintu di acara perkawinan.

Ncing Sambo sendiri seorang guru maen pukulan terkenal di Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara. Dia belajar maen pukulan tahun 1972 dari Abdul Ghani atau Ra Kaucin yang konon berasal dari Cirebon. Sebelumnya, dia sudah menguasai maen pukulan aliran lain yang didapatnya dari mengembara.

“Dari ilmu itu dia membuat formulasi jurus maen pukulan Marunda Pulo yang disebut Pamor Kurung,” tulis Nawi.

Menurut Ncing Sambo, gerakan maen pukulan Marunda Pulo terbilang jelek, sehingga tidak bisa untuk atraksi panggung. Namun, untuk menguasainya, seseorang harus memiliki dasar ilmu bela diri lebih dulu, karena butuh fisik kuat dan wawasan luas dalam menerima pelajaran.

Maen pukulan Marunda Pulo memiliki 20 jurus. Jurus pamungkasnya Pamor Kurung yang merupakan gabungan dari semua gerak jurus dan langkah. Itu sebabnya maen pukulan ini sering disebut maen pukulan Pamor Kurung.

Maen pukulan Marunda Pulo memiliki gerakan yang rumit. Kuda-kuda umumnya sedang dan hentakan pukulannya bertenaga. Yang paling khas adalah gerak jurusnya atraktif, bisa secara tiba-tiba berubah dari kuda-kuda rendah setengah rebahan menjadi kuda-kuda tinggi. Pada jurus Bangke Ngamuk misalnya, gerakannya bagai orang mabuk.

Nawi menyebut maen pukulan Marunda Pulo tidak hanya memiliki gerak dan jurus secara fisik, tetapi juga “ilmu dalam” kebatinan Islam yang diambil dari ayat-ayat Al-Qur’an seperti babuna wa kholiquna wa subatulillahita’ala yang digunakan sebagai amalan ilmu kebal.

(*)

Sumber: historia.id

Pilihan Artikel untuk Anda

Sambu ; Melintas Waktu

Gesek; Kampung Pecinan di Masa Lalu

Deretan Batu Bata ‘Batam’ di Bunker Tua Belanda

Jejak Sejarah Bulang Lintang Yang Terlupakan

“Kampung Panglong & Kisah Roemah Pohon yang Tersembunyi”

Kaitan betawi, Silat
Yunus Suchari 30 Agustus 2022 30 Agustus 2022
Sebar Artikel/ Konten ini
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Marak Pencatutan Nama Oleh Parpol, Bawaslu Kepri Bentuk Posko Aduan di Kabupaten/Kota
Artikel Selanjutnya Disperdagin: Produksi Telur Ayam di Tanjungpinang Surplus
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

“Gegara Sebar Hoax; UAS Ditangkap”
Artikel 16 jam lalu
Tiga Menteri ASEAN Bertemu di Batam, Bahas Industri Halal hingga Green and Blue Economy
Artikel 20 jam lalu
Meski Warga Direlokasi, Pabrik Xinyi Ternyata Beroperasi 5 Tahun Lagi
Artikel 24 jam lalu
Relokasi Sementara Warga Rempang, BP Batam Tiadakan Opsi Rusun
Artikel 24 jam lalu
Festival Kue Bulan Digelar di Kota Lama
Budaya 1 hari lalu
- Advertisement -
Ad imageAd image

POPULER PEKAN INI

Uji Coba Kapal Remote Control, Mahasiswa Poltek Batam Tenggelam di Danau Greenland
Artikel 5 hari lalu
Asian Games Hangzhou Resmi Digelar, Termegah Sepanjang Penyelenggaraan
Sports 7 hari lalu
Takluk 0-1 di Laga Terakhir Grup, Timnas Indonesia Tetap Lolos ke 16 Besar
Sports 6 hari lalu
Uzbekistan Jadi Lawan Timnas Indonesia U-24 di 16 Besar Asian Games 2023
Sports 5 hari lalu
Kapal Remote Control yang Buat Mahasiswa Poltek Batam Tenggelam
Artikel 5 hari lalu
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2023. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?