ANGGOTA komisi VI DPR RI, Nyat Kadir mengatakan, sebagai negara nomor 3 setelah Turki dan Arab Saudi, terbesar di dunia dalam perkembangan industri busana muslim saat ini, pelaku usaha Indonesia dituntut harus terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan dalam mendukung usahanya.
“Saya cukup memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan pelatihan ini. Saya tau betul, anggaran di Kementerian mitra kerja Komisi VI ini cukup terbatas. Sangat terbatas anggarannya, apalagi dibandingkan dengan jumlah ribuan Koperasi dan UKM yang ada Indonesia” jelas Nyat Kadir usai menghadiri dan membuka kegiatan pelatihan e_Commerce bagi pelaku usaha mikro bidang Fashion muslim beberapa hari kemarin di Batam.
Politisi dari Partai Nasdem ini juga berharap kepada pelaku UMKM di Kepri agar bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan usahanya.
(zhr/dam/dra)