INDONESIA sudah masuk resesi setelah dua kuartal pertumbuhan ekonomi terkontraksi karena dampak pandemi COVID-19. Di kuartal II perekonomian Indonesia -5,32 persen. Sementara di kuartal III -3,49 persen.
Meski begitu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, percaya pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik. Ia merasa kondisi perbaikan tersebut sudah bisa dilihat dari pertumbuhan kuartal II ke kuartal II.
“Insyaallah kuartal IV positif. Tahun depan 5 persen, dan 5 tahun ke depan 6 persen,” kata Perry saat pembukaan Indonesia Fintech Summit secara virtual, Rabu (11/11).
Perry mengungkapkan salah satu sektor yang bisa membuat perekonomian tumbuh adalah transformasi ekonomi digital. Ia memastikan pihaknya mendukung upaya digitalisasi.
Salah satu kebijakan yang didorong BI dalam transformasi digital adalah adanya sistem pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. Perry menyebut saat ini ada 5 juta merchant yang memanfaatkan QRIS.
“Digitalisasi kunci untuk sumber ekonomi kita ke depan dan di sinilah transformasi digital yang digagas presiden sangat bagus,” ujar Perry.
Perry mengatakan perbaikan ekonomi tersebut tidak terlepas dari kerja sama semua pihak terkait mulai dari pemerintah, BI, hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Upaya dilakukan yang dilakukan BI di antaranya penurunan suku bunga hingga stabilitas nilai tukar rupiah.