Khas
Pelayanan SPAM Batam Mengecewakan, Bule Pun Ikutan Sengsara

PELAYANAN air dari Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam terasa semakin mengecewakan di mata masyarakat Batam, bahkan bule ekspatriat juga ikut merasakannya baru-baru ini.
Keluhan dari ekspatriat bernama Sally tersebut viral lewat pesan berantai Whatsapp. Ia sendiri tinggal di Villa Bukit Harimau, Sekupang. Dalam pesan tersebut, ia menuliskan bahwa air sudah tidak hidup selama 4 hari berturut-turut.
Selama waktu tersebut, ia mengandalkan tanki air. Namun suplainya terbatas dan hanya mampu bertahan 4 hari, meski ia sudah berusaha seefisien mungkin dalam menghemat air.
Bule asal Jerman tersebut sudah berupaya menelpon pihak Air Batam Hilir (ABH) selaku operator SPAM Batam, dimana ia dijanjikan akan solusi. Namun hingga menunggu lama, tidak ada yang terjadi. Sementara di sisi lain, stok air makin menipis.
Lalu ia mencoba menghubungi secara personal ke salah satu pegawai ABH, namun tidak ada jawaban sama sekali, baik melalui pesan WA maupun telepon langsung.
Setelah putus asa, ia pun memberitahukan ke temannya, yang kemudian memviralkan pesannya secara berantai di Whatsapp. Hingga akhirnya pesan tersebut didengar oleh petinggi ABH di BP Batam. Tak lama kemudian, tanki air pun datang ke rumahnya.
Selain keluhan dari bule tersebut, saat memasuki Bulan Ramadhan, suplai air memang kerap mati terutama pada siang hari. Dalih utama yang selalu menjadi pembelaan utama yakni ada perubahan konsumsi pada bulan puasa, dimana tingkat konsumsi air di rumah tangga lebih tinggi di malam hari.
Saat dikonfirmasi ke Humas ABH, Ginda Alamsyah, namun yang bersangkutan tidak membalas pesan WA dari GoWest Indonesia hingga berita ini diturunkan (leo).