BATAM masih memiliki daya tarik yang kuat untuk dikemnbangkan sebagai pusat maritim berkelanjutan. Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pelindo Jasa Maritim selaku Sub Holding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) berniat menjadikan Batam sebagai pusat maritim untuk kegiatan pandu tunda kapal.
“Batam berkembang pesat terutama di Pulau Nipa, Kepri. Sebagian besar adalah kapal dengan rute ocean going yang transit di Batam untuk proses pemindahan muatan,” kata General Manager (GM) Pelindo Cabang Batam, Capt. Al Abrar baru-baru ini dilansir dari Kantor Berita Antara.
Ukuran dari kapal-kapal yang melakukan transit itu besar dan draft-nya mencapai kedalaman 21 meter. “Kita terus meningkatkan pelayanan terutama dari sisi SDM yang menjadi tulang punggung pelayanan di Nipa,” tuturnya.
Saat ini, Nipa masuk sebagai lima besar di dunia untuk kegiatan ship to ship (STS). Kapal-kapal dari timur tengah yang tujuan sebenarnya ke China, cuma karena kapalanya besar dan draft-nya dalam 21 meter, maka kapal ini tidak bisa ke Tiongkok jadi transit di Batam.
“Di Nipa itu, proses pemindahan muatan dari satu kapal ke kapal yang lain,” ucapnya.
Nipa memang mendapat izin dari pemerintah, dimana Pelindo bisa mengelolanya sebagai daerah berlabuh jangkar. Pelindo Jasa Maritim Cabang Batam akan melayani kapal-kapal baik untuk kegiatan STS, waiting order, repair kapal, maupun kegiatan lainnya seperti lifting.
“Saat ini kapal yang dilayani Cabang Batam cukup banyak. Terminal untuk kepentingan sendiri banyak disandari oleh kapal-kapal asing, terutama kapal-kapal di galangan, yang mempercayakan dan mengandalkan layanan dari cabang ini,” tuturnya.
Pasca serah terima operasi (STO) Cabang Batam oleh Sub Holding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), memang menunjukkan pertumbuhan sebesar 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seperti yang diketahui, Cabang Batam dengan SPJM baru satu triwulan ini menjalani STO.
Sumber : ANTARA