Uang
Pengembangan Batam Logistics Ecosystem Masih Terus Berlanjut

SEBAGAI bagian dari National Logistics Ecosystem (NLE), Batam Logistics Ecosystem (BLE) terus digesa agar bisa segera memfasilitasi importir dan eksportir.
“Program BLE-NLE juga diawasi oleh beberapa lembaga pengawas. Maka dari itu diharapkan baik Bea Cukai (BC) Batam dan BP Batam dapat saling berkoordinasi untuk menyukseskan program BLE-NLE,” kata Ketua Pelaksana Harian NLE, sekaligus Direktur Informasi Kepabeanan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Agus Sudarmadi, Senin (8/11).
Agus juga menjelaskan bahwa akan terdapat tambahan kolaborasi sistem layanan logistik antar pelaku usaha di sektor swasta dan pemerintah.
Saat ini, selain fasilitas trucking, shipping dan warehousing, terdapat usulan bisnis yang akan dikembangkan dalam platform BLE, yaitu kolaborasi layanan container yard.
“Simplikasi pembayaran kegiatan logistik dalam BLE juga telah dilakukan. Pemerintah bekerja sama dengan Bank Mandiri yang menyediakan mekanisme pembayaran dalam metode splitting,” ungkapnya.
Melalui mekanisme ini pelaku usaha hanya perlu melakukan pembayaran satu kali atas seluruh layanan yang didapatkan dari penyedia jasa logistik (service provider).
Saat ini sedang dilakukan pengembangan pembayaran melalui Virtual Account juga untuk mempermudah proses pembayaran.
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi BP Batam, Sylvia Malaihollo menyebutkan bahwa BLE-NLE diharapkan agar semakin bertumbuh dan berkembang sehingga semua kementerian dan lembaga, serta pelaku bisnis dapat saling berkolaborasi pada semua lini logistik.
BP Batam juga akan terus meningkatkan pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar. Gerbang masuk Terminal Batu Ampar menjadi salah satu fasilitas yang terintegrasi dengan auto gate system.
Sistem ini merupakan fasilitas Pelabuhan yang menggunakan tekonologi automasi. Dengan begitu, truk yang masuk dan keluar dari area Pelabuhan terekam secara otomatis pada sistem BC tanpa mengantre.
*(rky/GoWest)