Hubungi kami di

Kota Kita

Perjuangkan Nasib 7.000 Tenaga Honorer, Pemprov Kepri Surati Pusat

Terbit

|

Ilustrasi: Tenaga honorer. F. Dok. Pop.grid.id

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) akan mencari jalan keluar nasib 7.000 tenaga honorer menyusul rencana pemerintah pusat menghapus status mereka mulai tahun 2023.

Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara, mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Kepri adalah dengan menyurati pemerintah pusat untuk mempertahankan tenaga honorer pemerintahan tanpa melanggar aturan yang berlaku.

“Kita tetap memikirkan nasib status honorer agar jangan sampai dihapus tanpa ada solusi,” kata Sekda Provinsi Kepri Adi Prihantara di Tanjungpinang, dikutip dari Antaranews.com , Jumat (10/6/2022).

Menurut dia, tidak mudah memberhentikan tenaga honorer begitu saja, karena harus diakui keberadaan mereka selama ini membantu pemerintah daerah dalam melayani publik.

BACA JUGA :  Polisi Musnahkan Ratusan Gram Ganja Hasil Tangkapan Awal Tahun

Ia juga mengklaim ribuan pegawai honorer itu tidak membebani APBD Pemprov Kepri, sebab setiap tahun memang sudah dianggarkan sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.

“Kita tentu tidak ingin kebijakan penghapusan honorer, justru memicu meningkatnya angka pengangguran terbuka,” ujar dia.

Adi menyatakan, pemerintah daerah tidak dapat menyangkal atas turunnya surat edaran Kemenpan-RB perihal penghapusan tenaga honorer pada tahun depan. Apalagi undang-undang yang mengatur tentang larangan pengangkatan tenaga honorer pemerintahan sudah berlaku sejak lama.

Namun, kata dia, di sisi lain pemerintah juga harus mencari solusi terbaik untuk para honorer, terutama mereka yang sudah mengabdi lima hingga 10 tahun. Misalnya, diterima menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) atau CPNS melalui serangkaian seleksi.

BACA JUGA :  Kualitas Udara Batam Masuk Kategori Tidak Sehat, Ini Sebabnya!

“Kami terus mengusulkan formasi P3K dan CPNS ke pemerintah pusat, namun kuotanya memang terbatas. Sebab, itu menjadi kewenangan mereka,” ucap dia.

Lebih lanjut mantan Sekda Kabupaten Bintan itu, meminta tenaga honorer di lingkup Pemprov Kepri tidak usah panik dengan adanya isu penghapusan honorer.

Ia memastikan Pemprov akan mencari jalan keluarnya. “Kami juga mengajak media/pers untuk memberikan saran terhadap persoalan ini. Bukan justru membuat honorer makin resah dengan adanya kebijakan penghapusan honorer ini,” katanya.

(*)

Gowest.id

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]