DIREKTUR Politeknik Negeri Batam (Polibatam), Priyono Eko Sanyoto mengatakan ingin menarik anak-anak pulau di pesisir Batam untuk dapat bergabung dan mendapatkan kesempatan belajar tentang ilmu industri penerbangan di Polibatam. Rencana tersebut sejalan dengan gerak Polibatam untuk menambah jumlah jurusan dan pembelajar tentang aviasi ini.
Saat ini Polibatam baru memiliki 4 kelas yang mempelajari bidang mekanik pesawat terbang, jumlah itu rencanannya akan ditingkatkan menjadi 6 kelas, dengan harapan di dalamya ada anak-anak yang berasal dari pesisir Batam dan daerah lain di Kepulauan Riau (Kepri).
Terkait dengan penambahan jurusan untuk sector industri aviasi, Polibatam akan membuka jurusan yang akan mempelajari bidang peralatan elektronik penerbangan yang mencakup seluruh sistem elektronik yang dirancang untuk digunakan di pesawat terbang (avionik). Kehadiran SDM di bidang avionik ini sendiri semakin memegang peranan penting seiring dengan perkembangan teknologi di sector penerbangan.
“Harapannya akan ada 6 kelas Mekanikal dan 10 kelas Avionik, karena kebutuhan Avionik itu banyak sekali. Apalagi sekarang sudah ada aturan tenaga yang sudah belajar Mekanikal tidak boleh lagi Avionik, begitu sebaliknya, jadi khusus untuk satu bidang saja,” kata Eko dalam sebuah pertemuan di BP Batam belum lama ini.
Untuk merealisasikan niatnya melibatkan anak-anak pulau, Eko mengharapkan dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menghadirkan beasiswa kepada anak-anak pesisir untuk bisa belajar di Polibatam.
“Di 2020 ini dari pemerintah daerah belum ada dukungan dalam bentuk beasiswa, mudah-mudahan dari BP Batam atau Pemko Batam segera ada, sehingga saya bisa menarik anak pulau supaya bisa di latih di situ (Poli Batam)”, kata Eko lagi.
Untuk menghadirkan SDM yang siap untuk bekerja di industry Aviasi, kata Eko, memang harus memenuhi kualifikasi tinggi yang disyaratkan. Dan untuk mendapatkannya, harus melalui kerja keras dan dengan biaya yang cukup tinggi. Meskipun demikian, peluang anak-anak Batam dan Kepri untuk mendapatkan pelajaran tentang penerbangan sangat terbuka, karena Polibatam menjadi satu dari sedikit kampus yang menghadirkan pembelajaran di sector industry penerbangan.
Sejak dibuka lima tahun lalu, Polibatam telah meluluskan banyak tenaga terampil di bidang mekanik pesawat dengan sertifikat untuk Diploma 2 (D2). Sebelum lulus, para pembelajar ini juga telah melalui kegiatan magang di MRO milik Lion Group di Bandara Internasional Hang Nadim Batam dan GMF AeroAsia milik Garuda Group.
“Sekarang kita sudah meluluskan dengan sertifikat itu Diploma 2 selama 4 semester, sekarang sudah magang di MRO Lion dan GMF Garuda, jadi program D2 itu diselesaikan dengan proses magang,” kata Eko lagi.
*(Bob/GoWestID)