RENCANA pembangunan Sirkuit Formula One (F1) Bintan terus bergulir. Untuk mensukseskannya, Ikatan Motor Indonesia (IMI) akan berdialog dengan Singapura. Negeri jiran tersebut memiliki kerja sama langsung dengan F1, sehingga diharapkan pagelaran wahid tersebut bisa ditarik dari Singapura ke Bintan.
“Terdapat dua opsi penyelenggaraan F1 di Bintan. Pertama bekerja sama dengan penyelenggara F1 langsung dan kedua bekerja sama dengan Singapura yang memiliki kerja sama langsung dengan F1 untuk menarik pagelaran balapnya di Singapura ke Bintan,” kata Ketua IMI, Bambang Soesatyo, baru-baru ini.
Menurut Bamsoet, sapaan akrabnya, komunikasi dengan penyelenggara F1 cukup lancar. “ita sudah menyampaikan kemungkinan besar peluang F1 di Indonesia. Kemudian opsi kedua kerja sama dengan Singapura karena jika tetap diselenggarakan di Singapura seperti beberapa tahun memang cukup sulit bagi pemerintah Singapura menimbang harus merusak aspal, menutup jalan dengan biaya besar karena merupakan street circuit,” katanya lagi.
Ia juga mengungkapkan bahwa pradesain sirkuit oleh Andrew James dari Konsultan Populous telah selesai. Desain ini akan diserahkan kepada Hermann Tilke, yang merupakan arsitek sirkuit asal Jerman dan menjadi kepercayaan penyelenggara F1.
“Supaya nanti langsung memenuhi standar internasional dan pastinya akan melalui standar kelayakan sirkuit ini untuk menyelenggarakan F1” tutupnya.
Sementara itu, Group General Manager (GGM) Bintan Resort Cakrawala (BRC), Abdul Wahab menyatakan untuk sarana, Bintan Resort telah beroperasional selama lebih dari 25 tahun. Sampai saat ini telah memiliki lebih dari 2.500 kamar. Saat ini Bintan Resort juga sedang membangun lima hotel berskala internasional lagi dengan perkiraan tambahan kamar sebanyak 1.500 kamar.
“Mungkin masih belum cukup untuk mengakomodasi pagelaran balap yang biasa dihadiri 60 ribuan penonton dalam satu hari. Tapi Bintan Resort tidak sendiri. Kita akan bekerja sama dengan hotel-hotel di Tanjungpinang dan Batam” ungkapnya.
Rencana pembangunan sirkuit ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 1,2 triliun. Dananya murni dibiayai oleh konsorsium perusahaan swasta.
Untuk groundbreaking, rencananya akan dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan sirkuit ini, setelah lebaran idul fitri tahun ini. Presiden akan berkunjung ke Kepri sekaligus meninjau proyek-proyek strategis (leo).