BADAN Pengusahaan (BP) Batam ditargetkan untuk bisa optimal dalam realisasi investasi pada 2020 ini. Target ini disesuaikan dengan potensi yang memang sejatinya bisa diupayakan BP Batam.
Sekertaris Kementerian (Sesmenko) Perekonomian, Susiwijono menuturkan, Batam memiliki potensi investasi yang telah masuk dalam pipeline untuk direalisasikan.
“KPI (Key Performance Indicator) kita paling utama adalah masalah realisasi investasi dan ekonomi, itu yang akan kita kejar dan itu sudah kita diskusikan detilnya,” kata Susiwijono di Gedung Marketing BP Batam pada Senin (13/1).
Selain itu, dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam juga tengah menunggu waktu untuk direalisasikan. Dua KEK yang masih menunggu revisi Peraturan Pemerintah (PP) ini adalah KEK Bandara Hang Nadim Batam dan KEK Digital di Kecamatan Nongsa.
“Batam ini potensinya banyak, kita sudah diskusi dengan teman-teman, kita minta target investasinya kita dorong betul, potensinyakan banyak yang sudah dipipeline, sampai antri,” kata Susiwijono lagi.
Di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, selain pengembangan MRO dari Lion Group dan Garuda yang sudah berjalan, rencana realisasi investasi dari UNIcal untuk pengembangan sektor serupa juga akan dilakukan.
Menanggapi dua KEK yang sampai saat ini belum juga diresmikan, Susiwijono menjelaskan, saat ini PP tersebut tengah dibahas dalam Omnibus Law yang khusus membahas KEK.
“Dua revisi PP juga sedang menunggu itu. Jadi tetap harus dari regulasinya dulu, di undang-undangnya kita revisi di Omnibus Law, sementara PP nya juga sedang proses, begitu ini jalan, Batam nanti akan jauh lebih bagus,” kata dia.
*(bob/GoWestId)