LAYANAN WhatsApp (WA) di Indonesia sudah pulih dan normal kembali pada Selasa petang setelah sempat tumbang atau error sejak sekitar pukul 14.00 WIB.
Layanan pesan instan WhatsApp berangsur mulai pulih sekitar pukul 15.51 WIB, pengguna sudah bisa mengirim dan menerima chat di grup WhatsApp.
Saat yang sama, layanan chat individu juga berangsur pulih. Tak tampak lagi logo jam atau pun centang satu yang sebelumnya dikeluhkan para pengguna.
Begitu pula dalam hal video call atau panggilan video dan WhatsApp call atau panggilan suara.
Meski begitu, layanan masih belum stabil benar. Masih ada jeda loading kurang dari semenit saat membuka aplikasi. Selain itu, WhatsApp di browser juga masih belum bisa login.
Saat terjadi gangguan yang berlangsung di berbagai negara itu, pihak Meta, induk WhatsApp, mengaku tengah berupaya memulihkan kondisi meski tanpa merinci penyebab gangguan.
Pihak Meta kemudian memberikan tanggapan terkait error yang terjadi. Mereka mengaku tengah berupaya menyelesaikan masalah ini.
“We’re aware that some people are currently having trouble sending messages and we’re working to restore WhatsApp for everyone as quickly as possible (Kami tahu sejumlah orang sedang mengalami masalah dalam mengirim pesan dan kami tengah berupaya memperbaiki WhatsApp untuk semua orang secepat mungkin),” ujar Juru Bicara Perusahaan-Perusahaan Meta kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/10).
Sejauh ini, gangguan masih terjadi meski ada penurunan dari puncaknya 8.145 ke 5.107 laporan per pukul 15.00 WIB.
Meta sendiri selain WhatsApp memiliki sejumlah fitur kirim pesan berupa Facebook Massanger dan DM Instagram. Namun, yang bentuknya aplikasi tersendiri cuma WA. Sementara, pesaing terdekat app pesan singkat di Indonesia dan berbagai negara adalah Telegram.
SMS sendiri diketahui sudah lama tak digunakan secara massal sejak ada app pesan singkat seperti WhatsApp dan Telegram. Selain ada beban biaya yang lebih mahal ketimbang app, tampilannya pun dinilai kalah atraktif.
Namun, sejumlah pakar menilai pesan singkat masih dipakai untuk kepentingan pemasaran produk perusahaan-perusahaan.
(*)
Sumber: CNN Indonesia.com