RENCANA pembangunan Sirkuit F1 Bintan akan berfokus pada konsep green circuit. Pasalnya lokasi pembangunan berdekatan dengan wilayah konservasi hutan bakau yang ada di Lagoi, Bintan.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengatakan dengan konsep hijau, maka sirkuit tersebut bisa selaras dengan konsep ramah lingkungan, sesuai dengan prioritas pokok pembahasan G20 di Indonesia.
“Uniknya sirkuit di Bintan ini karena ada hutan bakau atau konservasi mangrove, itu yang bisa menjadi daya tarik utama kita dengan konsep green circuit,” katanya, Minggu (19/6).
Sementara itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan konservasi hutan bakau menjadi fokus dari pemerintah pusat, karena fungsinya yang penting untuk memperbaiki ekosistem di pesisir pantai, mengurangi abrasi air laut, dan mengurangi emisi karbon lebih banyak dibandingkan hutan-hutan tropis di darat.
Pemerintah memiliki target untuk merehabilitasi 34 ribu hektar hutan mangrove pada tahun ini dan 600 ribu hektar hingga 2024. “Hutan mangrove di sekitar sirkuit itu memang sangat luas, bisa satu setengah jam kalau kita berkeliling, jadi konsep sirkuit ini sangat berwawasan eco tourism,” ujarnya.
Kelak, sirkuit F1 di Bintan tersebut akan memiliki nama lengkap, yakni Bintan Internasional Green Circuit. Total panjang sirkuit ini sepanjang 5,2 km dengan 17 tikungan yang menawarkan suasana hutan konservasi bakau yang masih asri.
General Manager Bintan Resort Cakrawala, Abdul Wahab sangat optimis Bintan International Green Circuit bisa menjadi daya tarik wisatawan asing di kawasan Indonesia Barat. Terlebih Lagoi Bintan sudah dikenal sebagai kawasan wisata terpadu yang banyak menawarkan eco tourism dan sport tourism.
“Adanya Bintan International Green Circuit ini semakin melengkapi fasilitas yang sudah ada di Lagoi, jadi pasar wisatawan internasional kita akan semakin tertarik datang ke Bintan,” katanya (leo).